Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 16 September 2021 | 13:13 WIB
lantai berhawa panas di rumah warga di Kalianda, Lampung Selatan. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Femomena aneh terjadi di rumah warga di Desa Kedaton, Kalianda, Lampung Selatan

Lantai rumah warga Kalianda, Lampung Selatan bernama Sukarman (61) menimbulkan hawa panas sejak sepekan terakhir. 

Belum diketahui penyebab lantai keramik rumah Sukarman di Kalianda, Lampung Selatan, berhawa panas.

Sukarman mengatakan, fenomena aneh yang muncul di bagian ruang salatnya ini tiap harinya suhu semakin meningkat. Pada awal mulanya, suhu di ruangan hangat, namun awalnya ia tidak menghiraukannya.

Baca Juga: Mobil Ditabrak Kereta Api di Natar Lampung Selatan, Sejoli Asal Metro Tewas

"Awalnya biasa-biasa saja hanya terasa hangat, setelah beberapa hari panasnya semakin meningkat. Saya juga sudah menguji apakah panas itu berasal dari gas bumi, dengan meletakkan anak ayam selama satu malam, namun ayam masih sehat," kata Sukarman saat ditemui Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Kamis (16/9/2021).

Kemudian ia menguji lagi dengan handuk yang sangat basah diletakkan di ruangan itu, namun dalam waktu dua jam, handuk tersebut langsung kering.

Sukarman berharap, agar pihak terkait dapat segera melakukan pengecekan terhadap fenomena aneh ini, hingga diketahui penyebabnya.

"Kami sangat khawatir, karena panasnya ini semakin hari semakin meningkat. Saat ini kami upayakan juga untuk memindahkan barang-barang yang mudah terbakar, supaya dibawa keluar ruangan," ujar Sukarman.

Terpisah, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Rully Fikriansyah menjelaskan, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti suhu panas diruangan berukuran 2x3  di rumah Sukarman.

Baca Juga: Polres Lampung Selatan Ungkap Penyelundupan Kulit Harimau Sumatera

Bahkan pihaknya juga sudah mengecek kebenaran lantai panas yang tidak normal.

"Nanti kami akan segera melaporkan fenomena itu kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Lampung. Hasil pengecekan ini, nanti akan kami laporkan ke yang berkompeten, yang bisa menjelaskan fenomena ini," jelas Rully Fikriansyah.

Load More