SuaraLampung.id - Pada masa lalu di Lampung pernah berdiri sebuah Bank Perkreditan Rakyat Lampung, yang sedikit-banyak punya kontribusi terhadap sejarah perkembangan Lampung mulai tahun 1911-1929.
De Lampongsche Volkscredietbank adalah semacam Bank Perkreditan Rakyat Lampung, yang didirikan pada bulan Maret 1911.
De Lampongsche Volkscredietbank atau BPR Lampung juga dikenal sebagai Bank Kolonisasi.
Disebut demikian karena bank ini memberikan pinjaman kepada para kolonis sebagai modal untuk memulai kehidupan barunya di tanah kolonisasi.
Baca Juga: Raih Medali di PON XX Papua, Atlet Bandar Lampung Dijanjikan Bonus Melimpah
Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan kebijakan sistem pelaksanaan kolonisasi, yang semula para kolonis mendapatkan fasilitas di tanah kolonisasi secara gratis, kemudian diubah menjadi diberi pinjaman yang dalam jangka waktu tertentu para kolonis harus mengembalikan pinjaman itu.
Kebijakan ini dinamakan dengan Kolonisasi Sistem Utang, yang mulai diberlakukan pada tahun 1912. Karena berurusan dengan keuangan, maka pengelolaan program kolonisasi diserahkan kepada seorang administratur bank, yang juga merangkap sebagai kepala bank.
Diserahkannya pengelolaan kolonisasi ini kepada pihak Bank Rakyat Lampung dimulai pada tahun 1915, yang pada sebelumnya 1905-1914 dipegang pengelolaannya oleh Asisten Residen.
Wewenang Bank Rakyat Lampung ini tidak hanya sekedar memberikan pinjaman modal kepada para kolonis, lebih jauh dari itu segala pembiayaan yang berkaitan dengan pembukaan lahan, pengeringan lahan, hingga pembangunan wilayah kolonisasi menjadi tanggung jawab dan wewenangnya.
Pada tahun 1923-1924 terjadi malapetaka gagal panen di kolonisasi Kota Agung, sehingga Bank Rakyat Lampung harus memberikan fasilitasi pinjaman kepada para kolonis untuk dapat bertahan.
Baca Juga: Gagal, Penyelundupan Benih Lobster Asal Lampung Senilai Rp 14 Miliar
Ternyata kondisi ini semakin memberatkan kondisi Bank Rakyat Lampung, karena para kolonis semakin kesulitan membayar utang-utangnya.
Berita Terkait
-
JungleSea Resmi Dibuka di Kalianda Lampung: Perpaduan Keindahan Alam dan Wahana Edukatif Keluarga
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Libur Lebaran di Lampung? Ini 6 Destinasi Wisata Seru yang Wajib Dikunjungi
-
Seorang Polisi Jadi Korban Begal di Cikarang, Honda Scoopy Miliknya Dibawa Kabur
-
KSAD Maruli Ungkap Nasib 2 Prajurit Penembak Mati 3 Polisi di Lampung: Kemungkinan Dipecat!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Rumah Kepala Ombudsman Lampung Dibobol Maling: Motor, Laptop, iPad Raib
-
Geger! Korupsi Tol Lampung Terungkap: Negara Rugi 66 Miliar, Waskita Karya Terseret?
-
Anggaran PSU Pilkada Pesawaran Kapan Cair? Ini Harapan KPU
-
Kisah Sukses: Ibu Rumah Tangga di Tapanuli Utara Ubah Nasib dengan Ulos, Kini Mendunia!
-
Apa Kabar Kasus Korupsi Gerbang Rumdis Bupati Lampung Timur? Ini Kata Kejati