Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 01 September 2021 | 17:44 WIB
Ilustrasi pengeroyokan. Sejumlah oknum pegawai Disdukcapil Bandar Lampung mengeroyok warga yang ingin membenarkan data kependudukan. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Sejumlah oknum pegawai Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bandar Lampung mengeroyok Rendi Aditiya (23), warga Lampung Barat. 

Pengeroyokan yang dilakukan sejumlah pegawai Disdukcapil Bandar Lampung ini terjadi di kantor Disdukcapil Bandar Lampung, Rabu (1/9/2021). 

Atas pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum pegawai Disdukcapil Bandar Lampung, korban Rendi melaporkan peristiwa ini ke Polresta Bandar Lampung. 

Rendi Aditiya mengatakan, datang ke kantor Disdukcapil Bandar Lampung untuk membenarkan data anggota kartu keluarga. 

Baca Juga: Diskes Bandar Lampung Akui Baru Bayar Insentif Nakes 1 Bulan, Ini Alasannya

Saat hendak membenarkan itu, salah satu petugas kemudian meminta agar membawa akta kelahiran.

"Dia meminta membawa akta kelahiran, saya minta hapus dan perbaikan datanya karena contoh sudah ada. Tapi saya tidak mau menunjuk akta keluarga, lalu terjadi cekcok. Awalnya sempat dipisah, tapi akhirnya mereka ribut lagi, lalu saya dipegang petugas," kata Rendi Aditiya dikutip dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.

Setelah dipegang petugas, Rendi kemudian langsung ditarik petugas dan langsung ditiduri di lantai.

Setelah itu, korban dipukuli ada sekitar lebih dari 20 orang yang memakai baju putih, hingga melukai bagian kepala, kaki, dan punggung.

Sementara itu, sepupu korban bernama Anita (25) menjelaskan, kronologis itu bermula saat dirinya bersama korban ingin menghapus nama gelar dari anggota keluarganya, karena ada kesalahan.

Baca Juga: Ditegur Mendagri Belum Bayar Insentif Nakes, Ini Kata Pemkot Bandar Lampung

Awalnya antara petugas dan korban saling ngegas pembicaraan, setelah itu petugas menendang korban.

"Korban ini dipukul dahulu sama petugas, lalu diguling guling di lantai. Tapi yang mukul hanya beberapa orang, yang awalnya cekcok omongan kasar dalam pelayanan. Awalnya sempat ada yang memisah, tapi setelah itu ada lagi," jelas Anita.

Setelah cekcok, Kepala Disdukcapil Bandar Lampung Ahmad Zainudin langsung meminta maaf kepada korban, atas perlakuan petugasnya dalam melayani masyarakat.

Kemudian kartu keluarga pihak korban langsung diperbaiki, namun karena tidak terima dengan perlakuan petugasnya, korban kemudian melapor ke kepolisian.

Load More