Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 24 Agustus 2021 | 06:30 WIB
Viral video sejumlah anggota TNI memukuli warga di Bali. TNI memberikan klarifikasi. [SuaraBali.id / Istimewa]

 Pihaknya menyayangkan kejadian ini, karena TNI sebagai bagian Satgas COVID-19 melakukan tugas atas perintah perundang-undangan atau aturan yang diberlakukan saat ini dalam situasi pandemi.

Selain itu, karena adanya permintaan dari pihak aparat desa setempat.

"Adanya tindakan penertiban atau pendisiplinan justru ada oknum warga yang membahayakan keselamatan petugas bahkan menantang dan membentak. Saat dikasi tahu baik-baik malah memukul aparat dalam hal ini kepada Dandim 1609/Buleleng hingga harus menerima benjolan dan saat ini sudah divisum," katanya.

Ia menegaskan bahwa respons aparat TNI melakukan pemukulan balik ke warga bersangkutan tidak terlepas dari sikap spontan terhadap yang dialami Dandim, saat berusaha mengendalikan dan mengajak masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Viral Video Tentara Keroyok Warga di Buleleng, Ini Kronologi Versi Korem 163/Wira Satya

Kronologi Pemukulan Warga oleh Anggota TNI

Ia menjelaskan peristiwa ini terjadi Senin pukul 08.00 Wita di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Kedatangan aparat TNI ke Desa Sidatapa atas kesepakatan dan permintaan pihak aparat dan tokoh masyarakat Desa Sidatapa kepada Satgas COVID-19 untuk melaksanakan swab antigen bagi warga Desa Sidatapa.

Saat pelaksanaan swab antigen berlangsung melintaslah dua orang anak muda berboncengan menggunakan sepeda motor dengan tidak memakai masker.

Melihat hal tersebut anggota Tim Nanggala berusaha menghentikan kedua anak muda itu.

Baca Juga: Jelang Bergulirnya Liga 1 2021 Bali United Dapat Sponsor Baru

Namun, kedua orang tersebut tidak mau berhenti dan justru menabrak salah satu Anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala hingga menyebabkan tangannya lecet.

Ia mengatakan tindakan dari dua anak muda tersebut sudah membahayakan petugas yang memang sedang melaksanakan tugas.

Untuk itu, kedua orang tersebut dikejar oleh anggota BKO dari Raider 900/SBW Pratu Gagas Ribut Supriantoko namun tidak berhasil.

"Sekitar 5 menit kedua pemuda kembali mendatangi Pratu Gagas Ribut Suprianto dan menanyakan dengan nada menantang dan suara kencang, 'kenapa-kenapa kamu memanggil saya?'. Dan dijawab oleh anggota, ''kenapa kamu menabrak anggota'," katanya.

Selanjutnya, kedua pemuda itu dibawa oleh aparat menghadap Dandim 1609/Buleleng untuk dilaksanakan swab antigen.

Kata dia, saat itu lokasi kejadian dekat dengan rumah kedua pemuda tersebut. Kemudian, keluarga dari pemuda tersebut sekitar lima orang mendatangi lokasi dan menarik pemuda itu untuk tidak diswab antigen.

Load More