Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 10:45 WIB
ILustrasi Blue Moon. Fenomena blue moon bisa dilihat di seluruh Indonesia. [Macau Photo Agency/Unsplash]

Bulan biru bulanan juga terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali, sebelumnya pernah terjadi pada 31 Juli 2015 dan 31 Januari 2018. Fenomena tersebut akan terjadi kembali pada 31 Agustus 2023 dan 31 Mei 2026 mendatang.

Andi menuturkan Bulan Biru hakikatnya tidak benar-benar biru. Asal-usul historis istilah itu dan dua definisinya sebenarnya masih simpang siur dan kebanyakan pihak menganggapnya sebagai kesalahan interpretasi.

Banyak orang meyakini istilah "bulan biru" yang dimaknai sebagai sesuatu hal yang terjadi sangat langka berasal dari ketika kabut asap dan abu vulkanik dari letusan gunung berapi mengubah bulan menjadi berwarna kebiruan.

Istilah "bulan biru" sudah ada setidaknya sejak 400 tahun yang lalu dari penelusuran saat ini, yang mana seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada, Dr. Philip Hiscock, mengusulkan bahwa penyebutan "bulan biru" bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi.

Baca Juga: Blue Moon Bisa Dinikmati di Seluruh Indonesia pada Minggu Malam

Bulan biru yang benar-benar berwarna biru dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer.

Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan bulan purnama tampak kebiruan. (ANTARA)

Load More