Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 19 Agustus 2021 | 17:03 WIB
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tinjau KM Lawit tempat isolasi terapung bagi pasien COVID-19 di Lampung, Kamis (19/8/2021). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Kapal KM Lawit siap menampung pasien COVID-19 di Provinsi Lampung

KM Lawit dijadikan sebagai tempat isolasi terapung khusus pasien COVID-19 di Lampung. 

Kesiapan KM Lawit menampung pasien COVID-19 saat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meninjau langsung Kapal KM Lawit di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Kamis (19/8/2021). 

"Ini semua adalah perhatian khusus dari pemerintah sebagai salah satu upaya kita terhadap pengendalian COVID-19 karena rakyat harus kita selamatkan," ujar Arinal dikutip dari ANTARA. 

Baca Juga: Hari Ini, Positif Covid-19 RI Tambah 22.053 Orang, Angka Kematian Tembus 1.492 Jiwa

Saat peninjauan, Gubernur Arinal didampingi Plt Kepala KSOP Kelas I Panjang Hendri Ginting, Kapten Herman Obrein selaku nakhoda kapal dan perwakilan PT. Pelindo II/IPC Cabang Panjang.

Arinal mengatakan kehadiran tempat isolasi apung ini untuk mengantisipasi bila terjadi penambahan pasien kasus COVID-19, terutama di wilayah Lampung Selatan, Bandar Lampung dan Pesawaran. 

Saat ini, angka COVID-19 di Lampung mulai mengalami penurunan. 

"COVID-19 ini tidak bisa diprediksi, karena itulah ini salah satu upaya yang kita persiapkan. Tetapi semua harus berjuang dan berdoa agar angka COVID-19 di Lampung terus menurun," katanya. 

Kapal isolasi terpusat KM Lawit ini akan diisi tempat tidur untuk pasien berkapasitas 419 bed dan 18 tempat tidur untuk tenaga kesehatan. 

Baca Juga: 13 Kali Curi Kursi di Teras Rumah Warga, Pelaku Angkut Kursi Curian Gunakan Motor

Nantinya, pemerintah daerah hanya menyiapkan tenaga kesehatan, karena pendukung lainnya akan disiapkan dari Kemenkes, PT Pelni, BNPB, dan Kemenhub. 

Saat ini, sebanyak 20 tenaga kesehatan disiapkan di kapal tersebut. 

"Terima kasih kepada Kementerian terkait yakni Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Menko Perekonomian dan Kepala BNPB serta lainnya yang segera merespons sehingga kapal ini bisa sampai di Lampung," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan pasien yang akan dirawat di kapal tersebut adalah seseorang yang dikategori positif COVID-19 tanpa gejala. 

Ia menyebutkan kapal tersebut akan dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri. 

"Ini menghindari masyarakat yang positif COVID-19 untuk  isolasi mandiri di rumah karena kita takutkan di rumah itu ada orang tua yang rentan dan juga ada anak-anak," ujar Reihana. 

Reihana menjelaskan pasien yang dirawat di kapal ini nantinya berkoordinasi dengan pihak puskesmas. 

"Mereka (puksesmas,red) harus memantau jika ada yang positif langsung dikirim ke sini," katanya. 

Reihana mengatakan, selain perawat dan dokter, juga disiapkan para ahli gizi untuk melihat makanan yang disajikan untuk pasien. 

Pada kesempatan yang sama,  Kapten Herman Obrein selaku nakhoda kapal mengatakan kapal ini menyiapkan dua dek untuk ruangan isolasi. 

Selain itu, juga disiapkan dek khusus untuk tenaga kesehatan dan tenaga kerja lainnya. Pihaknya menyiapkan 50 tenaga kerja di kapal. "Kita siapkan juga jogging track dan ruang olahraga," ujarnya. (ANTARA)

Load More