SuaraLampung.id - Kasus pengeroyokan perawat Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung, Rendi Kurniawan, mendapat perhatian Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Dalam kasus pengeroyokan perawat Puskesmas Kedaton Bandar Lampung ini, PPNI memberikan pendampingan hukum kepada korban Rendi Kurniawan.
Diketahui Rendi Kurniawan, perawat Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung melaporkan kasus pengeroyokan terhadap dirinya ke Polresta Bandar Lampung.
"Kami terus berupaya melakukan pendampingan dan kami koordinasi dengan DPP PPNI, karena ini jadi suatu masalah bersama. Kami memberi dukungan moral sampai ke bantuan hukum, hingga masalah ini selesai dimata hukum," kata Ketua DPD PPNI Bandar Lampung Jupri Kartono saat jumpa pers, Kamis (15/7/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Baca Juga: Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung Ditutup, Ada Pedagang Positif COVID-19
Menurutnya pendampingan ini, sebagai upaya salah satu fungsi organisasional, dimana Rendy sebagai anggota PPNI harus dilindungi.
Jupri berharap agar tidak ada lagi penganiayaan terhadap perawat
"Kami ingin proses hukumnya objektif dan berharap tidak akan terjadi lagi kekerasan perawat. Kami juga sudah mendapat dukungan dari Komisi III DPR RI, yang mendukung penegakan proses hukum yang diharapkan bisa benar-benar dikawal," ujar Jupri Kartono.
Sementara itu, Tim Advokasi BBH PPNI Pusat Jasmen Nadeak saat disinggung terkait laporan balik terhadap terduga pelaku bernama Awang ke Polresta Bandar Lampung menyebutkan, pihaknya akan berdiskusi bersama dalam merumuskan advokasi dalam pengawalan kasus Rendy.
Sebelumnya Rendy juga telah memenuhi panggilan penyidik Polresta Bandar Lampung, terkait laporan balik ini.
Baca Juga: Tujuh Pedagang di Pasar Bandar Lampung Positif COVID-19, Langsung Diangkut untuk Isolasi
"Hasil pemeriksaan kemarin yang ditekankan terhadap kepolisian, ada 16 pertanyaan yang tentunya harus dikaji lebih dalam. Intinya apakah Rendy ini yang dianggap korban, justru diduga melakukan penganiayaan terhadap yang mengeroyoknya, ini tentunya harus diselesaikan bersama," sebut Jasmen Nadeak.
Berita Terkait
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
-
Sudiono House, Kafe Homey di Bandar Lampung Serasa Rumah Sendiri
-
Karier dan Pendidikan Putri Maya Rumanti, Modal Kuasa Hukum Vina Maju Pilkada 2024 Bandar Lampung
-
Daja Heritage, Kafe ala Eropa di Bandar Lampung Cocok untuk Fine Dining
-
Mengenal La Passion, Kafe Unik Khusus Perempuan Pertama di Bandar Lampung
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Niat Cari Kerja di Lampung, Pria Asal Sumsel Malah Bobol Rumah dan Gondol Motor
-
Lebaran di Lampung: 61 Ribu Penumpang Padati Bandara Radin Inten II
-
Dibegal Teman Sendiri, Pria di Lampung Tengah Dilempar ke Sungai
-
Ini Kisah Sukses UMKM Binaan Gelap Ruang Jiwa Setelah Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
BRI Naikkelaskan UMKM Unici Songket Silungkang untuk Tembus Pasar Internasional