SuaraLampung.id - Manajemen Bakso Son Hajisony atau Bakso Sony memutuskan akan menutup semua gerainya di Kota Bandar Lampung. Keputusan ini diambil di tengah masalah pajak yang mendera bakso legendaris di Lampung.
Diketahui sebanyak enam gerai Bakso Sony di Bandar Lampung ditutup Pemerintah Kota Bandar Lampung. Ini karena Bakso Sony tidak memasang tapping box atau alat perekam transaksi penjualan.
Kepala Inspektorat Pemkot Bandar Lampung M. Umar mengatakan, manajemen Bakso Sony masih hendak menggunakan alat pencatat pendapatan yang mereka miliki. Padahal, kata Umar, aturannya tidak boleh ada alat perekam pendapatan lain selain yang disediakan Pemkot Bandar Lampung.
Menurut Umar, Pemkot dan manajemen Bakso Sony mencoba mencari jalan keluar polemik ini. Namun hingga kini belum ada titik temu. Hingga akhirnya bakso Sony memasang spanduk di beberapa gerainya yang memberitahukan bahwa mereka akan menutup semua gerainya di Bandar Lampung.
Bakso Sony adalah salah satu bakso legendaris di Provinsi Lampung. Bakso Sony menjadi ikon kuliner Lampung. Siapapun wisatawan yang datang ke Lampung pasti direkomendasikan untuk mencoba Bakso Sony.
Dikutip dari penelitian tugas akhir E Rahayu seorang mahasiswa UIN Raden Intan dalam web https://repository.radenintan.ac.id/1176/5/BAB_IV.pdf, pemilik Bakso Sony adalah Sony Hadi Sucipto yang tinggal di Sragen, Jawa Tengah.
Sony adalah seorang perantauan yang berasal dari Jawa Timur. Di tahun 70an, Sony merantau ke Lampung setamat pendidikan di pondok pesantren.
Dalam tulisan Ki Rahmat, Pengurus DPW Pengusaha Islam Bersatu (PITU) Lampung, dalam Facebook Lampung Directory, Sony memulai usaha berdagang kain di Lampung.
Baca Juga: Penyelundupan 16 Kg Sabu Digagalkan Aparat Polres Lampung Selatan
Sayang usahanya ini tidak berjalan baik hingga akhirnya bangkrut. Di tengah keterpurukan, Sony berjumpa dengan pemilik warung makanan Padang. Ia ditawarkan bekerja sebagai pencuci piring.
Sony menerima tawaran tersebut. Sebagai lulusan pesantren, Sony orang yang rajin ibadah. Ia sering salat berjemaah di musala di sela kerjanya.
Sony lalu berjumpa dengan imam di musala itu. Sang imam menawarkan Sony bekerja membantunya berdagang bakso. Sony menerima tawaran itu.
Sony awalnya bekerja sebagai pedagang bakso keliling. Setelah memiliki modal cukup, Sony memutuskan membuka sendiri usaha bakso dengan membuat resep buatannya sendiri.
Dikutip dari https://logytex.blogspot.com/2016/04/bakso-sony-bakso-yang-bikin-ketagihan.html, Sony membuka kios di depan Masjid Al Abror, Bandar Lampung.
Lama kelamaan usahanya makin berkembang. Hingga akhirnya Sony membuka kios Bakso Sony di Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung. Tempat itu menjadi pusat gerai Bakso Sony di Bandar Lampung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Heboh Video Warga Dimangsa Harimau di Tanggamus Ternyata Hoaks, Polisi Turun Tangan
-
Geger Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Pinggir Sungai PTPN VII Waybrulu, Polisi Buru Petunjuk
-
Tim Damkarmat Lampung Selatan Berjibaku Singkirkan Pohon Tumbang di Jalinsum
-
Kasus Diksar Mahepel FEB Unila: Polisi Umumkan Hasil Ekshumasi Jasad Pratama Wijaya Kusuma
-
Kejati Lampung Amankan Rp11,14 Miliar dari Korupsi Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang