Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 24 Mei 2021 | 14:27 WIB
Ilustrasi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo memberi komentar mengenai polemiknya dengan PDI Perjuangan. [Dok : Pemprov Jateng]

SuaraLampung.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terlibat polemik dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Polemik ini mencuat ketika DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menggelar acara pengarahan Pemilu 2024.

Di acara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani hadir sebagai pembicara. Namun pada acara penting itu, Ganjar Pranowo tidak hadir. 

Padahal Ganjar adalah kader PDI Perjuangan tulen yang juga seorang kepala daerah. Hal ini mengundang rasa kecurigaan publik. 

Ganjar Pranowo sendiri enggan mengomentari polemik dirinya dengan sejumlah pimpinan PDI Perjuangan di tingkat DPP maupun di DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.

Baca Juga: Heboh Soal Ganjar, Eko Kuntadhi Bagikan Momen Ganjar Makan Menu Anak Kos

"Heleh, koyok ngono ditakonke, aku ki wong Jawa kok yo," kata Ganjar di Semarang, Senin. Maknanya, hal seperti itu mengapa ditanyakan, sebagai suku Jawa jika tidak diundang maka dia tidak datang.

Ia menyatakan itu saat ditanya tentang dia tidak hadir pada acara pengarahan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Saat menjawab ada pernyataan bahwa dia mempunyai "pasukan" di media sosial, ganjar Pranowo hanya mengungkapkan sudah bermedia sosial sejak lama. "Saya kan ber-medsos sudah cukup lama, sejak jadi anggota DPR," ujarnya.

Sebelumnya, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah memberikan konfirmasi tidak mengundang  Pranowo saat pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 oleh Puan.

"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo) wis kemajon (kelewatan), yen kowe pinter, ojo keminter," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, melalui siaran pers.

Baca Juga: Ganjar "Dimusuhi" Kubu Puan, Drama Politik Megawati-SBY Kembali Terulang?

Berdasarkan susunan acara yang beredar di kalangan media tertulis jika undangan kegiatan pengarahan oleh Puan ditujukan kepada kepala daerah dan wakil kader se-Jawa Tengah kecuali gubernur.  Khusus tulisan "kecuali gubernur" diberi tanda kurung.

Load More