SuaraLampung.id - Dian Sastrowardoyo adalah seorang mualaf. Keputusannya memeluk agama Islam setelah melakukan pencarian begitu lama atas sebuah keyakinan.
Dian Sastro dibesarkan dari keluarga yang terbiasa berbeda secara keyakinan. Sang ayah memutuskan memeluk Budha. Sementara ibunya adalah seorang Katolik taat.
Namun Dian Sastro tidak mengikuti agama kedua orang tuanya itu. Dian Sastro memutuskan untuk mencari jalan keyakinannya sendiri.
Setelah melakukan pencarian, akhirnya Dian Sastro memutuskan Islam sebagai agamanya. Apa yang membuat Dian Sastro memilih Islam? Simak ceritanya berikut ini.
Keputusan Dian Sastro memeluk Islam diungkapkannya dalam akun YouTube Daniel Mananta yang berjudul "Cerita Hidup Seorang Dian Sastrowardoyo".
Dian bercerita keluarganya selalu menerapkan sikap toleransi satu sama lain meski berbeda agama. Ia merasa kagum dan ingin meniru jejak ayahnya yang berusaha mencari kepercayaan sampai akhirnya menemukan Budhha.
"Gue mempelajari banyak agama soalnya gue dibesarkan secara Katolik sama nyokap dan taat banget, kelompok doanya kuat banget. Terus bokap Buddha. Gue di umur 17 sempat pengin cari bersamaan dengan gue tertarik banget sama filsafat," kata Dian dalam video seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Senin (3/5/2021).
"Gue merasa pengin punya kebebasan aja untuk benar-benar nyari. Bokap sempat nyari dan dia nemuin di Buddha, mungkin enggak sih gue kayak gitu, atau gue punya cara gue sendiri?," tanyanya.
Sampai menginjak usia 17 tahun, Dian memiliki satu pertanyaan yang akhirnya menuntun hidupnya menjadi seorang Islam.
Baca Juga: Dian Sastro Mantap Pilih Islam, Ibu Katolik dan Ayah Buddha
Ibu dua anak ini selalu penasaran mengenai manusia yang dinilai hanya sekecil debu dibandingkan alam semesta. Kala itu, ia berpikir apa tujuan hidup jika pada akhirnya akan ada kiamat.
"Jadi pas lagi gue lagi nyari gue punya pertanyaan-pertanyaan labil banget umur 17 tahun nanyanya yang enggak-enggak aja," ungkap Dian dalam akun YouTube Daniel Tetangga Kamu seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Senin (3/5/2021).
"Kayak misalnya, 'Kalau dunia gede banget, kita cuma segelintir debu ngapain perlu ada sih? Kalau nanti mau kiamat juga, repot amat mau ada, enggak usah ada aja sekalian'," lanjutnya.
Ibu dua anak ini pun berusaha memuaskan rasa penasarannya dengan bertanya ke beberapa pemuka agama. Ia terus menggali jawaban yang dinilai masuk akal dari pendeta, pastor, biksu, hingga pemuka agama Hindu.
"Dan itu gue tanyain ke pendeta, pastor, ke biksu, ke pemuka agama Hindu, Buddha, macem-macem deh. Dan jawaban mereka macem-macem, tapi enggak tahu kenapa gue enggak pernah merasa terjawab dengan cara jawab mereka yang berbeda-beda," beber Dian.
Sayang, tidak ada jawaban dari mereka yang memuaskan rasa penasaran Dian. Namun semua itu berubah saat dirinya diajak ke suatu pengajian dan bertemu dengan seorang ustaz.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
Lampung Siap Gemparkan Sepak Bola Indonesia: Stadion Internasional Segera Hadir
-
Menteri P2MI Minta Itera Jadi Pusat Cetak Tenaga Kerja Profesional untuk Luar Negeri
-
Tanggamus Dilanda Banjir, Status Darurat Bencana Segera Ditetapkan!
-
Paul Munster Terguncang Sambutan Suporter Bhayangkara FC, Janjikan DNA Baru Penuh Serangan!
-
Banjir Landa Tanggamus! 18 Desa Terdampak