Wakos Reza Gautama
Selasa, 20 April 2021 | 11:00 WIB
ilustrasi masker. Pakai masker saat puasa bisa sebabkan bau mulut tambah parah. [stocksnap.io]

"Jika Anda menderita masalah gigi seperti gigi berlubang atau sakit gigi yang membutuhkan pencabutan, disarankan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu. Ada dua alasan untuk itu. Pembersihan plak, mengendalikan peradangan atau infeksi sebelum menjalankan puasa akan berarti kesehatan gigi yang lebih baik dan membantu menjaga standar kebersihan mulut yang lebih tinggi," kata dia.

Selain itu, pada sebagian besar prosedur, seseorang diharuskan minum obat pengontrol infeksi, yang tak mungkin dilakukan saat puasa.

"Oleh karena itu, disarankan untuk mengunjungi dokter gigi dan menjaga standar kebersihan gigi yang baik. Hal ini terutama dianjurkan bagi penderita diabetes, penderita hipertensi dan lainnya yang menderita sindrom metabolik lainnya, yang berencana menjalankan puasa karena memiliki kekebalan yang buruk dan lebih rentan terhadap radang gusi," katanya.

Untuk menjaga kebersihan mulut yang optimal, seseorang harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi saat sahur.

Salah satu minuman yang harus dihindari adalah kopi. Tak hanya membuat dehidrasi, kopi juga bersifat asam.

Konsumsi kopi yang berlebihan akan memicu dehidrasi yang lebih besar, mengganggu keseimbangan Ph mulut, menyebabkan lebih banyak bakteri menumpuk dan dengan memakai masker semua masalah itu akan makin parah.

Sebagai gantinya, konsumsi buah-buahan segar, sayuran segar dan makanan utuh saat sahur, minum banyak air dan menyikat gigi serta menggunakan obat kumur antibakteri sebelum memulai puasa setiap hari.

Dr Bagde juga menyarankan untuk mengganti masker wajah setiap empat jam.

Perokok disarankan untuk berhenti merokok sama sekali bahkan selama jam non-puasa karena merokok mengakibatkan kebersihan gigi yang buruk dan pembentukan asam yang memicu bau mulut, yang semakin diperburuk dengan pemakaian masker yang terus-menerus di siang hari.

Baca Juga: Viral Warmindo Kasih Gratis Makan Sahur dan Buka Puasa, Publik: Masya Allah

Selain itu, hindari juga konsumsi karbohidrat olahan, garam tinggi, dan gula tinggi.

Karbohidrat olahan yang ditemukan dalam makanan kaleng, makanan kaleng, dan makanan olahan kehilangan nutrisi dan merusak kesehatan yang menyebabkan terlalu banyak asam lambung, yang selanjutnya dapat memicu pertumbuhan bakteri di mulut.

Makanan tinggi garam seperti daging olahan, saus, kacang asin dan keripik meningkatkan kandungan natrium dalam darah dan mengganggu keseimbangan elektrolit, memicu dehidrasi. Semakin seseorang merasa dehidrasi, semakin tinggi kemungkinan mengalami mulut kering.

Gorengan juga harus dihindari pasalnya makan makanan berminyak akan memicu gangguan pencernaan dan mengganggu keseimbangan PH rongga mulut yang memicu infeksi gusi dan bau mulut.

Hal yang sama diucap konsultan senior di National Dental Centre Singapore Department of Restorative Dentistry, Periodontic Unit, Koh Chu Guan yang mengatakan, ada bakteri yang hidup di mulut Anda sepanjang waktu.

Saat Anda bernafas, udara lembap dan bau busuk yang dihasilkan bakteri terperangkap di kain masker. Saat tetesannya mengering, mereka meninggalkan bau di kain masker.

Load More