Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Minggu, 21 Maret 2021 | 15:42 WIB
Ilustrasi penembakan pistol. Fakta seputar penembakan sopir taksi online di Lampung. (Unsplash/Max keinen)

SuaraLampung.id - Seorang sopir taksi online menjadi korban penembakan di jalinsum Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Sabtu (20/3/2021) pagi. 

Sopir taksi online bernama Kurnalis Asmarantaka (50) itu ditembak di bagian leher hingga tembus oleh penumpangnya sendiri. Peristiwa ini terjadi di depan kantor BPJS Bandar Lampung, Rajabasa. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana membenarkan adanya peristiwa penembakan tersebut. 

Berikut beberapa fakta mengenai aksi penembakan tersebut yang dihimpun Suaralampung.id. 

Baca Juga: Viral Video Warga Biarkan Korban Penembakan Terduduk di Pinggir Jalan

1. Pelaku Dua Kali Order Jemputan

Peristiwa ini berawal saat korban Kurnalis mendapat order jemputan di pukul 05.32 WIB di dekat Kodim 0410 Bandar Lampung. Di situ, naik seorang penumpang berpakaian semi militer membawa senjata api laras panjang. 

Penumpang minta diantar ke Holland Bakery, Hajimena, Natar, Lampung Selatan. Sampai di sana, si penumpang turun. Kurnalis pergi ke arah Kemiling. 

Pada pukul 06.29 WIB, Kurnalis kembali mendapat order jemput penumpang di Balai Krakatau Kemiling. Tiba di Balai Krakatau, ternyata orang yang mengorder adalah penumpang sebelumnya yang berpakaian semi militer. Ia kembali minta diantar ke Holland Bakery, Hajimena, Natar, Lampung Selatan. 

2. Ditembak di depan Kantor BPJS Bandar Lampung

Baca Juga: Sopir Taksi Online Ditembak di Natar, Ini Kata Polisi

Berangkatlah Kurnalis mengantar penumpang tersebut ke tujuannya. Sampai di depan Jalan ZA Pagar Alam, Rajabasa, Bandar Lampung, tepatnya di depan Kantor BPJS Kesehatan Bandar Lampung, penumpang minta berhenti sebentar. 

Si penumpang beralasan ada temannya yang mau naik. Pelaku turun dan tidak berapa lama pelaku naik ke mobil dan duduk di kursi belakang sendirian. 

Tiba-tiba terdengar bunyi letusan senjata api. Saat bersamaan Kurnalis merasa tubuhnya lemas. Ternyata ia tertembak di bagian leher. 

3. Pelaku Ambil Alih Kemudi

Melihat darah mengalir tubuhnya, Kurnalis lemas dan sempat tak sadarkan diri. Kemudi diambil alih si penumpang. Kurnalis digeser ke kursi penumpang di sebelah kiri kemudi. 

Penumpang tersebut membawa mobil ke arah Natar, Lampung Selatan. Di tengah perjalanan, Kurnalis sadar. Ia lalu berupaya merebut setir dari tangan pelaku. Terjadilah rebutan setir hingga mengakibatkan mobil berjalan zig zag. 

4. Diberhentikan Kapolsek Jabung

Saat bersamaan Kapolsek Jabung Iptu Dian Andika sedang melintas di jalinsum Natar. Melihat ada mobil berjalan zigzag, Iptu Dian Andika mengikuti mobil tersebut. 

Mobil Toyota Agya milik Kurnalis itu pun berhenti di depan kebun sawit Natar. Melihat mobil itu berhenti, Iptu Dian Andika juga memberhentikan mobilnya. 

Ia mendekati mobil dan melihat dua orang di dalam mobil. Satu orang dalam keadaan bersimbah darah di bagian leher dan satu orang lain terlihat membawa senjata api laras panjang. 

Iptu Dian sempat menanyakan kepada pelaku mengenai orang yang terluka di dalam mobil. Pelaku saat itu mengaku orang yang terluka itu berusaha merebut senjata apinya sehingga tertembak. 

5. Pelaku Sempat Ingin Kabur

Melihat ada orang terluka di dalam mobil, Iptu Dian Andika meminta warga sekitar untuk membantu korban. Ketika Iptu Dian dan warga sibuk mengurus Kurnalis, pelaku diam-diam mencoba menghentikan kendaraan lain yang melintas. 

Aksi pelaku ini terlihat Iptu Dian Andika. Segera saja Iptu Dian Andika merangkul pelaku agar tidak kabur. Pelaku mengaku adalah aparat. Akhirnya Iptu Dian berinisiatif mengantar pelaku ke kesatuannya.

6. Pelaku Kabur 

Iptu Dian pun membawa pergi pelaku menuju kesatuan yang diaku si pelaku. Sudah dekat di kesatuan, pelaku meminta turun. Alasannya ingin menemui temannya. 

Tak ingin terjadi keributan karena pelaku membawa senjata api laras panjang, Iptu Dian membiarkan pelaku turun begitu saja. Iptu Dian lalu melaporkan hal ini ke penjagaan di kesatuan. 

7. Korban Dibawa ke RS oleh Polantas

Di saat Iptu Dian mengantar pelaku ke kesatuannya, korban masih berada di pinggir jalan di sawitan Natar. Saat itu melintas dua anggota PJR Polda Lampung, yaitu Aipda M Soleh dan Bripda Yoga. 

Melihat ada keramaian, dua anggota PJR Polda Lampung berhenti dan menghampiri. Mengetahui ada korban terluka, dua polisi ini berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit Natar Medika. 

8. Dugaan Pelaku

Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus penembakan tersebut. Ada dugaan pelaku adalah oknum aparat. Ini terlihat dari turunnya Polisi Militer Angkatan Darat ke TKP dan ke RS Natar Medika tempat korban dirawat. 

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana sendiri tidak mau berspekulasi mengenai siapa pelakunya karena hingga kini belum tertangkap. 

9. Dugaan Motif

Mengenai dugaan motif juga hingga kini belum jelas. Apakah ini percobaan perampokan atau adalah kelalaian dari pelaku hingga senjata apinya meletus mengenai korban.

"Kami belum bisa bicara motif karena masih penyelidikan," kata Kompol Resky Maulana, Sabtu (20/3/2021).

10. Barang Bukti

Pada perkara ini, polisi mengamankan barang bukti berupa mobil Toyota Agya warna hitam tahun 2015 BE 1461 CC. Mobil tersebut terdapat lubang bekas peluru di pintu sebelah kanan. 

Lalu satu unit Hp merk Samsung A10 milik korban dan satu selongsong peluru warna emas diduga dari senjata laras panjang milik pelaku. 

Load More