SuaraLampung.id - Harga jual singkong di Lampung anjlok. Sebelumnya harga jual singkong adalah Rp 1.000 per kilogram namun akhir-akhir ini turun menjadi Rp 700 per kilogram.
Penurunan harga singkong ini dikeluhkan petani singkong di Lampung. Mereka meminta ada solusi dari pemerintah guna mengatasi terjadinya penurunan harga singkong.
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Lampung menawarkan solusi untuk mengatasi turunnya harga singkong di masa panen ini.
KTNA Lampung mengajak petani untuk melakukan gerakan tanam separuh guna menangani permasalahan turunnya harga singkong di masa panen.
Baca Juga: Vandalisme di Flyover MBK, Ini Reaksi DPRD Bandar Lampung
"Solusi untuk menangani masalah turunnya harga singkong ataupun komoditas lain saat panen raya, kita mengajak petani untuk melakukan gerakan tanam separuh," ujar Sekretaris KTNA Provinsi Lampung, Jiwa Shofari, Senin (15/3/2021) dilansir dari ANTARA.
Ia mengatakan gerakan menanam separuh dapat dilakukan untuk mengantisipasi turun harga akibat panen serentak dan meningkatkan harga jual.
"Bila kita memiliki dua hektar tanah, sebaiknya tidak semua ditanam singkong, namun dapat ditanam komoditas lain seperti jagung ataupun kedelai yang memiliki harga jual lebih tinggi," katanya.
Menurutnya, dengan membagi lahan untuk ditanami beragam komoditas resiko petani mengalami kerugian atas turunnya harga satu komoditas akan berkurang.
"Seperti saat ini jagung memiliki harga jual yang cukup tinggi, sedangkan singkong lebih rendah maka bila petani menanam keduanya tentu risiko petani untuk merugi akan berkurang," ujarnya lagi.
Baca Juga: Perikanan Udang Dominasi Ekspor Lampung di Awal 2021
Dia mengatakan untuk mencegah adanya penurunan harga tingkat petani, peran serta pemerintah daerah pun perlu dilakukan.
"Peran serta pemerintah dalam menjaga stabilitas harga komoditas terutama singkong pun harus ada, salah satunya dengan memberikan bantuan bibit," katanya.
Berita Terkait
-
JungleSea Resmi Dibuka di Kalianda Lampung: Perpaduan Keindahan Alam dan Wahana Edukatif Keluarga
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Libur Lebaran di Lampung? Ini 6 Destinasi Wisata Seru yang Wajib Dikunjungi
-
Seorang Polisi Jadi Korban Begal di Cikarang, Honda Scoopy Miliknya Dibawa Kabur
-
KSAD Maruli Ungkap Nasib 2 Prajurit Penembak Mati 3 Polisi di Lampung: Kemungkinan Dipecat!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Viral Tebar Lele Berujung Mutasi: Camat Palas Jadi Guru SD Usai Jalan Rusak Diprotes Warga
-
Rumah Kepala Ombudsman Lampung Dibobol Maling: Motor, Laptop, iPad Raib
-
Geger! Korupsi Tol Lampung Terungkap: Negara Rugi 66 Miliar, Waskita Karya Terseret?
-
Anggaran PSU Pilkada Pesawaran Kapan Cair? Ini Harapan KPU
-
Kisah Sukses: Ibu Rumah Tangga di Tapanuli Utara Ubah Nasib dengan Ulos, Kini Mendunia!