SuaraLampung.id - Memasuki tahun 2021 ini, ekspor perikanan Provinsi Lampung didominasi komoditas perikanan udang. Selain udang, rajungan dan cumi-cumi juga komoditas utama ekspor perikanan Lampung.
Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung mencatat nilai ekspor perikanan udang mencapai Rp 154 miliar.
"Ada beberapa jenis yang menyumbang nilai ekspor cukup tinggi, yakni udang dengan nilai Rp154 miliar, rajungan Rp36 miliar, cumi-cumi Rp3 miliar, ikan beku Rp1 miliar, dan rumput laut Rp619 juta," ujar Kepala BKIPM Provinsi Lampung, Rusnanto dilansir dari ANTARA.
Ia mengatakan untuk terus menjaga kualitas ekspor perikanan Lampung maka sejumlah upaya yang dilakukan, yaitu dengan melakukan pengujian COVID-19 bagi produk perikanan, menerapkan HACCP secara berkala.
Baca Juga: BPS: Ekspor Pertanian Januari-Februari Tumbuh 8,81 Persen
Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Lampung mencatat kenaikan nilai ekspor perikanan sebanyak 15,7 persen pada triwulan IV tahun 2020, dari semester yang sama pada 2019.
"Nilai ekspor perikanan Lampung pada triwulan IV tahun 2020 naik sebanyak 15,7 persen," ujar Rusnanto, saat dihubungi, Senin (15/3/2021).
Ia mengatakan nilai ekspor perikanan Lampung naik menjadi Rp613 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 di triwulan yang sama dengan kenaikan hanya Rp530 miliar.
"Selain kenaikan pada nilai ekspor perikanan, adapula kenaikan frekuensi dimana pada triwulan ke IV 2020 mencapai 423 kali ekspor dibanding pada tahun 2019 yang hanya 389 kali," ucapnya.
Menurutnya, ada sejumlah negara yang menjadi pasar utama ekspor perikanan Lampung, yakni Amerika Serikat, Belanda, Kanada, Inggris, Tiongkok, Singapura, Perancis, Hongkong, dan Jerman.
Baca Juga: Raksasa-raksasa Jepang Sepakat Tambah Tujuan Ekspor Mobil dari Indonesia
"Untuk volume ekspor perikanan Lampung pada triwulan IV ada sebanyak 4.350.871 ton," katanya.
Berita Terkait
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat
-
Minat Pasar Tinggi, SGER Ekspor Batu Bara Senilai 35,7 Juta Dolar AS ke Vietnam
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Tarif Impor Naik, Komisi VI Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
I Love Mutiara Tembus Pasar Dunia Berkat Pemberdayaan dari BRI
-
Komnas HAM Turun Tangan! Investigasi Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Lampung Cetak Surplus Ratusan Juta Dolar AS! Ini Negara Tujuan Ekspor Terbesarnya
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal