Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 25 Januari 2021 | 10:10 WIB
Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan)

Namun menyambung perkataannya, Refly Harun menyebut Megawati tak mungkin akan berpasangan dengan Prabowo Subianto. Pasalnya Prabowo sudah harga mati menjadi calon presiden atau tidak sama sekali, bukan menjadi calon wakil presiden lagi.

"Hanya tidak mungkin berpasangan lagi dengan Prabowo Subianto, karena sudah harga mati jadi calon presiden atau tidak sama sekali," imbuhnya.

Pengamat politik ini juga menyinggung soal penerapan Presidential Threshold, yang akan membuat partai PDIP yang hanya bisa maju mengusung kadernya sendiri.

"Kalau Presidential Threshold ini diterapkan, maka satu-satunya partai yang bisa maju dengan mengusung kader sendiri itu baru PDIP. Tapi kita tahu, akan riskan bila PDIP tak melibatkan partai pengusung lainnya," jelas Refly.

Baca Juga: La Nyalla: Ibu Megawati Memberikan Warna dalam Kehidupan Politik Indonesia

Dalam videonya itu, Refly Harun menegaskan untuk tidak menutup peluang Megawati dan JK maju dalam Pilpres 2024.

"Jangan tutup peluang Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla. Bisa jadi, tiba-tiba orang lanjut usia itu justru kembali bertarung dalam Pilpres. Itu yang namanya politician never die," tandasnya.

Apalagi menurut Refly Harun, elektabilitas Puan Maharani sebagai calon presiden belum terdongkrak usahanya. Walau, nama Megawati serta JK tak pernah disinggung maju sebagai calon presiden dalam survey, jauh lebih memungkinkan maju ketimbang Puan.

"Memang Megawati dan JK tak pernah disebutkan sebaga calon presiden dalam survey, karena orang belum dan tidak membayangkan. Tapi fenomena Mahathir dan Joe Biden merangsang mereka untuk bertarung lagi," tandasnya.

"Barangkali Megawati melihat saingan-saingan dia tak banyak lagi. Megawati punya peluang," lanjutnya.

Baca Juga: Presiden Bagi-bagi Nasi Kotak, Refly Harun: Jokowi Pencipta Kerumunan

Refly Harun kembali menyinggung soal usia dari Megawati dan JK. Ia menyebut usia bergantung pada perawatan tubuhnya. Banyak orang yang lebih tua, jauh lebih sehat dibandingkan yang usianya lebih muda. Apalagi keduanya masih begitu sehat dan bugar.

Refly Harun turut menyatakan, kejutan-kejutan Megawati dan JK maju Pilpres 2024 bisa terjadi, apabila kebijakan Presidential Threshold dihapuskan.

Menurutnya, jika tetap ada seperti sekarang, maka akan terjadi fenomena borong partai politik.

"Kejutan-kejutan itu bisa terjadi apabali Presidential Threshold dihapuskan. Jika tak dihapuskan, tetap seperti sekarang, akan terjadi fenomena borong partai politik. Maka apabila tetap dipertahankan Presidential Threshold pada hari ini, maksimal tiga calon saja yang akan maju dan sangat mungkin juga dipasangkan dua calon," jelasnya.

Di akhir videonya, Refly Harun juga membeberkan harapannya dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

"Harapan 2024 yang kita inginkan adalah presiden yang genuine, yang betul-betul muncul dari rahim publik, keinginan publik, dan memang ditempa dari pergelutan dan perdebatan yang luar biasa dan dimenangkan dari sebuah pemilu adil," ujarnya.

Load More