SuaraLampung.id - Vaksinasi Covid-19 Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat ramai dibicarakan di media sosial dan WhatsApp group.
Penyebabnya, beredar narasi bahwa suntikan vaksin Covid-19 ke tubuh Jokowi tidak menembus otot.
Narasi lain beredar bahwa vaksin yang ada di suntikan masih utuh setelah jarum disuntik ke lengan Jokowi.
Alhasil banyak warga menilai vaksinasi Jokowi bohongan saja.
Baca Juga: Jokowi Tinjau Kantor Gubernur Sulbar yang Rusak Akibat Diguncang Gempa
Ada juga seorang dokter asal Cirebon dengan nama dr. Taufiq Muhibbuddin Waly, Sp.PD, yang menyebut vaksin yang diterima Joko Widodo tidak menembus otot, karena posisi suntikan tidak mencapai 90 derajat.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menegaskan bahwa pernyataan tersebut keliru dan tidak benar. Menurutnya, posisi suntikan tidak harus selalu tegak lurus, seperti yang disampaikan dr. Taufiq.
Menyuntik dengan posisi tegak lurus 90 derajat atau dikenal dengan metode intramuskular adalah cara yang usang alias sudah lama ditinggalkan.
"Sebab, menyuntik itu tidak harus selalu tegak lurus dengan cara intramuskular. Itu pemahaman lama alias usang dan jelas sekali kepustakaannya," ujar Prof. Zubairi melalui cuitannya yang dikutip suara.com, Selasa (19/1/2021).
Hal ini bisa dibuktikan dari hasil penelitian berjudul 'Mitos Injeksi Intramuskular Sudut 90 Derajat', yang diterbitkan di National Library of Medicine pada edisi Januari-Februari 2000, ditulis oleh DL Katsma dan R Katsma.
Baca Juga: Posisi Digeser Gegara Tolak Vaksin, Aksi Ribka Tampar PDIP dan Jokowi
"Intinya, persyaratan sudut 90 derajat untuk injeksi intramuskular itu tidak realistis." jelas Prof. Zubairi.
Bahkan, dibanding suntikan dengan posisi 90 derajat, menyuntik dengan posisi 72 derajat menurut trigonometri (fungsi matematika yang mempelajari tentang sudut), hasilnya 95 persen lebih maksimal, karena vaksin Covid-19 bisa masuk ke aliran darah.
"Artinya, apa yang dilakukan Profesor Abdul Muthalib (dokter yang memvaksinasi Presiden Jokowi) sudah benar. Tidak diragukan," pungkas Prof. Zubairi.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Langgar Etik Politik
-
Terpaut Satu Tahun, Ijazah UGM Guru Besar Unnes Prof Saratri Disebut Berbeda dengan Punya Jokowi
-
Jokowi Masih Dianggap 'Bos', Ganjar Komentari Matahari Kembar
-
Rocky Gerung: Kabinet Prabowo 'Dikuasai' Orang Jokowi, Sulit Lakukan Reshuffle
-
Datang ke UGM, Roy Suryo Ungkap Jurusan yang Diambil Jokowi Tak Ada
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal
-
Bening by Helena: UMKM Ini Sulap Limbah Jadi Perhiasan Cantik
-
Besok Rekayasa Lalu Lintas di Bandar Lampung Saat Aksi Bela Palestina: Ini Jalur Alternatifnya
-
Korupsi Gerbang Rumdis Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo Dijebloskan ke Bui