SuaraLampung.id - Program vaksinasi Covid-19 ternyata tidak diprioritaskan bagi orang yang sudah sembuh dari Covid-19 atau penyintas Covid-19.
Ini dikarenakan orang yang sudah sembuh dari Covid-19 disebut sudah memiliki antibodi atau kekebalan tubuh yang bisa melawan virus corona.
Sehingga risiko terinfeksi jauh lebih kecil dibanding orang yang belum terinfeksi.
Meski begitu Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI mengatakan penyintas Covid-19 tetap perlu mendapat suntikan vaksin Covid-19. Ini karena antibodi yang ada di tubuh penyintas Covid-19 tidak bertahan lama.
Baca Juga: PDIP Sentil Anies: Daripada Bayar Gaji TGUPP, Mending Buat Beli Vaksin
"Antibodi penyintas Covid-19 biasanya sekitar 3 bulan, kurang lebihnya 3 bulan, tidak bertahan lama karena itu bisa reinfeksi," ujar Prof. Iris dalam diskusi virtual bersama suara.com, Jumat (15/1/2021).
Namun, dalam program vaksinasi Covid-19 yang sedang dijalankan pemerintah Indonesia, penyintas Covid-19 tidak termasuk orang yang akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Menurut Prof. Iris, kebijakan ini diambil karena keberadaan antibodi selama 3 bulan di tubuh, yang membuat pemerintah putuskan tidak dulu memvaksinasi penyintas Covid-19.
Ditambah jumlah ketersediaan vaksin masih sangat terbatas, sehingga diutamakan kelompok rentan seperti tenaga medis, pelayan publik, hingga masyarakat yang belum terinfeksi Covid-19 dengan rentang usia 18 hingga 59 tahun.
"Seharusnya kan kalau dia (sudah sembuh lebih dari) 3 bulan dia harus vaksinasi, memang benar. Saya juga mengharapkan semua orang yang pernah sakit bisa divaksinasi," harapnya.
Baca Juga: Bahaya! Lebih dari 4.800 Kotak Es Krim Terkontaminasi Covid-19
"Tapi nanti bertahap, karena vaksinnya masih terbatas diutamakan untuk orang-orang yang belum pernah sakit Covid-19," sambung Prof. Iris.
Itulah mengapa penyintas Covid-19 tetap disarankan patuhi protokol kesehatan 4M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Termasuk juga orang yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
"Jadi penyintas Covid-19 memang sudah ada antibodi, tapi tidak bertahan lama, jumlahnya juga sedikit, karena itu juga tetap harus jaga protokol kesehatan, siapapun. Selama masa pandemi apapun kondisinya harus protokol kesehatan," pungkas Prof. Iris.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Meriahnya OPPO Run 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta dan Diskon dengan Menggunakan BRImo
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"