Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 06 Januari 2021 | 09:05 WIB
Ilustrasi - Sejumlah personel TNI AU Lanud El Tari Kupang mengawal kedatangan tujuh koli vaksin COVID-Sinovac di Bandara El Tari Kupang, Kota Kupang, NTT Selasa (5/1/2021).Sebanyak 13.200 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tahap pertama tiba di NTT yang diperuntukan bagi 6.600 tenaga kesehatan di provinsi itu. [ANTARA FOTO]

Sehingga ia berpendapat, tenaga kesehatan yang menjadi sasaran utama pada vaksinasi tahap pertama akan menolak divaksin. 

Hal ini lantaran vaksin Sinovac berbeda dengan Pfizer yang sudah mengeluarkan hasil efektivitas pada vaksinasi di Amerika dan Inggris.

"Kalau vaksin Pfizer sudah diumumkan, sudah mengeluarkan kemanjuran dan keamanannya, berhak disuntikkan. Suntikan pertama 59 persen tingkat keamanan dan efektivitasnya, dan suntikan kedua 95 persen," kata dia.

Yuwono juga mengaku enggan divaksinasi jika vaksin tersebut belum mendapatkan uji klinis. Menurutnya, bukti ilmiah jadi syarat penting penggunaan vaksinasi karena menyangkut keamanan masyarakat.

Baca Juga: 763.000 Vial Vaksin Covid-19 Sudah Disebar Bio Farma, Kapan Digunakan?

"Sesuai sumpah dokter, yang utama jangan bikin celaka. Jadi saya siap sedia disuntik dan siap menyuntik kalau ini didasarkan pada bukti ilmiah. Kalau Pfizer, saya mau disuntik sekarang," tutupnya.

Load More