SuaraLampung.id - Rencana pemerintah menggelar vaksinasi vaksin Covid-19 Sinovac mendapat tanggapan ahli mikrobiologi kedokteran.
Bagi ahli mikrobiologi kedokteran vaksin Sinovac belum teruji secara ilmiah. Karena itu ahli meminta vaksinasi Sinovac ditunda.
Mikrobiolog dari Universitas Sriwijaya Palembang Prof Yuwono mengungkapkan, ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menangani Covid-19 dengan pembelian vaksin.
Meski demikian, vaksin Sinovac hingga saat ini belum ada hasil efektivitas dan keamanannya, padahal hal itu bersifat sangat penting sebelum vaksinasi dilakukan.
Baca Juga: 763.000 Vial Vaksin Covid-19 Sudah Disebar Bio Farma, Kapan Digunakan?
"Vaksin ini sudah kebijakan pemerintah, artinya rakyat ikut dan patuh. Tapi secara ilmiah vaksin Sinovac belum mengeluarkan hasil efektivitas, kemanjuran, dan keamanannya, sampai hari ini belum. Saran saya, tunda dulu vaksinasi sebelum diumumkan hasil uji klinis di Bandung itu," ungkap Yuwono, Selasa (5/1/2020).
Ia menyebut, pemerintah tidak perlu takut mengumumkan hasil uji klinis terhadap vaksin Sinovac karena itu jadi bukti ilmiah sehingga masyarakat tak khawatir saat menerima vaksin.
"Tinggal umumkan saja, jangan takut. Contoh efektivitasnya cuma misal 60 persen, tidak masalah, ada dasarnya," ujarnya, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Bahkan, hingga saat ini Majelis Ulama Indonesia juga belum mengumumkan hasil kajian kehalalan dan juga izin penggunaan darurat setelah mendapat laporan uji klinis oleh BPOM.
Sehingga saat laporan ilmiah tersebut belum dirilis, justru vaksin sudah didistribusikan ke setiap daerah dan akan disuntikkan pada 14 Januari 2021.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 'Aman', Tetapi Bukan Berarti Tanpa Efek Samping Ringan
"Atas dasar apa? Ujicoba di Brazil saja diragukan oleh presidennya," kata dia.
Berita Terkait
-
Kasus Campak Meroket di Berbagai Negara Tetangga Indonesia, Mengapa?
-
Pentingnya Vaksinasi Influenza Ibu Hamil, Bisa Jadi Garda Terdepan Lindungi Antibodi Bayi?
-
Tragis! Siska Bocah 10 Tahun Derita Kanker Ganas Pasca Vaksinasi di Sekolah, Keluarga Minta Bantuan
-
Cek Fakta: Vaksin Covid Mengandung Sebagian Virus HIV
-
Bolehkah Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau yang Terpapar Virus PMK? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
Terkini
-
Jadi Atensi Mendagri, Mirza Perintahkan Kepala Daerah Perbaiki Lampu Penerangan Jalan di Jalur Mudik
-
PT LIB Tinjau Stadion Sumpah Pemuda, Bhayangkara FC Selangkah Lagi Pindah ke Lampung?
-
Fokus Kembangkan UMKM, BRI Raih 5 Penghargaan di Retail Banker International Asia Trailblazer Awards
-
Jadwal Imsakiyah Kota Bandar Lampung Jumat 14 Maret 2025
-
Mudik Lebaran 2025: Pelabuhan Panjang Siap Jadi Jurus Pamungkas Atasi Kepadatan