Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 05 Januari 2021 | 16:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan akan menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima vaksinasi COVID-19, apabila sudah ada izin dari BPOM. [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]

SuaraLampung.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Tidak hanya Jokowi, ada beberapa orang pejabat lain juga yang akan mendapat vaksin Covid-19 pertama kali. 

Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia secara simbolis akan dilakukan pada 13 Januari 2021.

"Iya (Rabu, 13 Januari) dan tata cara prosesnya (vaksinasi ke Jokowi) akan dibahas pada Jumat ini," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Selasa (5/1/2021) dilansir dari Suara.com.

Baca Juga: Wali Kota Malang Mau Jadi Pertama Divaksin, Warganet: Baca Dulu Aturannya

Siapa saja yang akan menerima vaksin pertama pada hari itu bersama Jokowi, akan dibahas hari Jumat nanti.

"Hari Jumat kita bahas siapa saja, dari perwakilan masyarakat, TNI nanti Jumat dibahas," kata Heru.

Vaksinasi kepada Jokowi akan disiarkan secara langsung melalui media agar masyarakat bisa menyaksikan dan percaya sehingga semua mau menerima vaksin.

"Iya. Biar masyarakat bisa lihat langsung memberikan semangat bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga ikut. Minimal provinsi kota-kota besar juga ikut melanjutkan," katanya.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan setelah penyuntikan perdana secara simbolis pada 13 Januari 2021, vaksinasi dilanjutkan pada pada 14-15 Januari 2021.

Baca Juga: Ratusan Polisi Amankan Distribusi Vaksinasi Covid-19 di Solo

Tito menekankan, walaupun vaksinasi massal akan gelar, protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap ditegakkan.

“Kita jangan sampai kendor mengenai 3M ini, bukan hanya memakai masker jaga jarak dan cuci tangan secara benar dan sering, tapi kerumunan. Ini bisa menjadi superspreader, percuma kita melakukan tracing, nggak ada gunanya kalau masih ada kerumunan," katanya.

Tito mengingatkan agar pemberian vaksinasi massal ini disosialisasikan dengan baik agar jangan sampai menimbulkan keributan atau rush di masyarakat.

“Jangan sampai terjadi terjadi keributan juga karena vaksin seolah seperti emas bisa terjadi rebutan, kerumunan, lain-lain,” kata Tito.

Tito meminta kepala daerah membuat aturan terkait situasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP serta mendirikan Posko Covid-19 di tiap daerah.

Ketua Satuan Tugas  Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker menjaga jarak dan tidak berkerumun.

“Narasi tentang vaksin ini jangan sampai nantinya membuat masyarakat menganggap setelah ada vaksin itu semuanya akan selesai, tidak, vaksin tidak akan seketika menghentikan Covid-19, vaksin tidak akan bisa membuat orang yang tidak divaksin itu juga luput dari Covid-19," kata dia.

Doni juga meminta kepada pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota bekerja keras untuk menambah kapasitas ruang isolasi rumah sakit dengan didukung oleh pemerintah pusat.

Pemda juga diminta untuk mendirikan posko mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat kelurahan.

Load More