SuaraLampung.id - Jelang Arsenal menghadapi Brighton & Hove Albion di pekan ke-16 Liga Inggris, Rabu (30/12/2020) dini hari WIB, Mikel Arteta mengaku sempat pusing melatih The Gunners.
Saat menduduki kursi Arsenal pada pertengahan musim lalu, Arteta mampu memimpin timnya dengan meyakinkan. Tim London Utara itu diantarnya meraih trofi Piala FA 2019-2020.
Kegemilangan Arsenal di bawah Arteta berlanjut ke awal musim ini. Juru taktik asal Spanyol itu sukses mengawali musim 2020/2021 dengan membawa The Gunners juara Community Shield dengan mengalahkan Liverpool.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Wembley tersebut, Arsenal menang adu penalti dengan skor 5-4 setelah kedua tim bermain imbang 1-1 dalam waktu normal.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Nanti Malam, Ada Manchester United vs Wolves
Namun, masa indah Arteta dan Arsenal tak berlangsung lama. Malapetaka perlahan menghantui tim Meriam London hingga harus tertatih-tatih menjalani Liga Inggris musim ini.
Sebelum meraih kemenangan 3-1 atas Chelsea pada 26 Desember lalu, Arsenal tak pernah meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir.
Dalam periode 'gelap' tersebut, Arsenal lima kali kalah yakni dari Aston Villa, Wolves, Tottenham Hotspurs, Burnley, dan Everton. Sementara dua laga sisanya berakhir imbang.
Arteta mengakui melatih tim sebesar Arsenal adalah tantangan besar. Dia bahkan merasa menderita karena harus memikirkan banyak hal dalam waktu yang panjang dan bahkan tanpa waktu libur.
"Dan ketika hasil menghantam Anda seperti itu, Anda terkadang tidak dapat menemukan alasan yang tepat untuk memahami mengapa kita kalah dalam pertandingan sepak bola saat kita menghasilkan apa yang kita hasilkan," kata Arteta dikutip dari Football London, Selasa (30/12/2020).
Baca Juga: Kamp Manchester City Dihantam COVID-19, Berkah untuk Manchester United?
"Ini memusingkan kepala, tapi juga keindahan permainan ini untuk mencoba dan menemukan cara melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda."
"Tanggung jawab saya adalah untuk memotivasi pemain sebanyak mungkin dan menjaga mereka tetap bersatu, menjaga semangat tim tetap hidup bahkan ketika Anda tidak memenangkan pertandingan sepakbola," tambahnya.
Setelah kemenangan penting atas Chelsea akhir pekan lalu, beban di pundak Arteta sedikit terangkat. Dia pun kini meminta skuad Arsenal untuk fokus ke laga menghadapi Brighton.
"Ini adalah pekan yang sangat penting bagi kami dan kami memulainya dengan cara yang sangat positif [yakni mengalahkan Chelsea]," kata Arteta.
"Ayo lanjutkan. Tapi kami tahu betapa sulitnya Liga Inggrisr, dan memenangkan pertandingan sepakbola itu rumit. Tidak masalah di mana mereka [lawan-lawan] saat ini, itu akan menjadi pertarungan dan kami harus siap untuk itu," tambahnya.
Arsenal untuk sementara masih tertahan di peringkat ke-15 klasemen Liga Inggris. Mereka baru mengumpulkan 17 poin dari 15 pertandingan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga MacBook Air M4
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila