Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 23 Desember 2020 | 11:11 WIB
Ilustrasi uang rupiah (pixabay/Mohamad Trilaksono)

SuaraLampung.id - Lupa mengunci tas, uang yang dibawa wanita bernama Kadek Redi Areni, tercecer di jalan di kawasan Tabanan, Bali.

Uang sebesar Rp 94 juta itu pun raib begitu saja di jalanan. 

Kadek Redi Areni mengaku uang yang dibawanya tercecer di jalanan Banjr Abianluang, Baturiti, Tabanan, Sabtu (19/12/2020).

Uang itu milik perusahaan tempat wanita tersebut bekerja.

Baca Juga: Viral Bule Rusia Terdampar di Bali 8 Bulan, Bertahan Hidup Jualan Teh

Dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), dia lantas melaporkan kejadian itu ke polisi. Kapolsek Baturiti AKP Fachmi Hamdani membenarkan laporan tersebut.

Dia menutukan, Kadek Redi Areni warga Sukasada, Buleleng mengaku kehilangan uang sebesar Rp 94.188.000 karena tercecer di jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk masuk Banjar Abianluang.

Kepada polisi, pelapor mengaku awalnya dia bersama anaknya Putu Suci Septiani berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor menuju Denpasar dengan membawa tas warna hitam yang berisikan uang sejumlah Rp 94.188.000.

Uang tersebut digendong oleh anaknya dimana uang ini rencananya disetor ke perusahaan PT Manohara Asri yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Dari jumlah uang yang dilaporkan pelapor hilang Rp 94.188.000 tersebut, ada uang korban sebesar Rp 30.000.000.

Lalu saat perjalanan ke Denpasar kata pelapor, Sabtu siang sekitar pukul 11.00 WITA, mereka berhenti di wilayah Bedugul dan anak pelapor mengambil topi dari dalam tas tersebut. Namun pengakuan pelapor Kadek Redi Areni ini, anaknya lupa mengunci kembali tasnya dan melanjutkan perjalanan ke Denpasar.

Baca Juga: Bikin Iba, Cerita Turis Rusia Mengaku Terjebak di Bali Selama 8 Bulan Lebih

Ilustrasi uang rupiah

Sampai akhirnya di lokasi yang diduga uang tersebut tercecer Banjar Abianluang, pelapor mengaku disalip oleh kendaraan truk warna merah sembari sopir truk mengatakan bahwa uang yang ada di dalam tas yang digendong oleh anak pelapor telah berjatuhan di jalan.

Mendengar pemberitahuan dari sopir truk, pelapor berhenti dan mengecek isi tasnya tersebut dan mengaku uang yang ada di dalam tas sudah hilang seluruhnya. Seketika dia syok dan lemas di pinggir jalan.

"Kata pelapor dia katanya berbalik arah dengan maksud mengecek uang yang berjatuhan di jalan tetapi sudah tidak ada," jelas Fachmi.

Kedua wanita tersebut sempat ditolong oleh saksi yang bernama Pak Lina warga Banjar Abianluang. Namun karena panik, pelapor menuju kantornya PT Manohara di daerah Luluk, Desa Darmasaba, Badung. Namun saran dari perusahaanya diminta untuk melapor ke Polsek Baturiti.

Mendapat laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan. Polsek Baturiti melakukan rekontruksi ulang di tempat kejadian yang diduga tempat uang pelapor tercecer pada Selasa (22/12) siang.

Selain itu, sejumlah saksi juga diperiksa mulai dari anak, dan manajer tempat perusahaan pelapor bekerja ke Polsek Baturiti.

"Kami juga berencana memanggil pelapor dan anaknya untuk mencocokkan data dari hasil rekontruksi ulang dan keterangan sejumlah saksi yang dipanggil," ungkapnya.

Fachmi menuturkan pihaknya belum bisa menyimpulkan laporan tersebut karena terus masih dilakukan pendalaman.

"Kami tidak mungkin langsung percaya, tapi asas praduga tak bersalah tetap kita terapkan," pungkasnya.

Load More