- Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj sebut politik adalah tipu-tipu
- Menurutnya politisi paling unggul saat ini adalah Jokowi
- Said Aqil mengatakan Jokowi berbeda dengan Gus Dur dan Prabowo
SuaraLampung.id - Mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menganggap Joko Widodo (Jokowi) adalah politisi unggul di Indonesia mengalahkan sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menurut KH Said Aqil Siradj, Gus Dur adalah sosok yang berpegang teguh pada prinsip berani mengatakan kebenaran di depan kezaliman.
"Ada hadis afdul jihad kalimatu haqqin amama imamin jair yang artinya jihad yang paling utama adalah perkataan yang benar di hadapan pemimpin yang zalim," ujar Kiai Said Aqil menggambarkan karakter Gus Dur dikutip dari Youtube Total Politik.
"Mengatakan tidak ketika orang semua oke, itu Gus Dur prinsipnya. Nggak pernah basa-basi," ujar Kiai Said. Gus Dur bukanlah politisi dalam artian konvensional.
Baca Juga:Jadi Saksi Ramalan Gus Dur Soal Prabowo Jadi Presiden, Said Aqil Beber Kehebatan Intuisi Sang Kiai
Ia adalah seorang ulama pencerahan yang setiap perkataannya berasal dari hati nuraninya. Tidak ada dusta atau basa-basi dalam diri Gus Dur. Ini yang membuat ia dihormati sekaligus seringkali dianggap "aneh" oleh sebagian kalangan politisi.
Berbeda dengan Gus Dur, Kiai Said melihat Presiden Jokowi sebagai "politisi tulen yang unggul. "Iya. Gus Dur bukan politisi yang baik. Kalau boleh nyebut nama saya boleh nyebut nama politisi yang unggul Pak Jokowi. politisi tulen tuh," jelas Kiai Said Aqil.
Kiai Said bahkan menyinggung makna harfiah "politik" jika ditulis dalam huruf Arab (fa-wau-lam-ya-ta-kaf), yang bisa dibaca "fawulaituka" atau "saya tipu kamu."
Ungkapan ini menggambarkan persepsi umum bahwa politik seringkali identik dengan tipu daya dan strategi licik. Dalam konteks ini, Gus Dur yang anti-basa-basi jelas bukan politisi yang "canggih" menurut standar tersebut, sedangkan Jokowi dipandang lebih menguasai arena ini.
"Politik harus tipu-tipu. Politik fawalai tuka. Gus Dur itu bukan politisi yang canggih. Bukan orang politik. Yang jago Pak Jokowi menurut saya. Menurut saya ya," ujarnya.
Baca Juga:Lulusan Mekkah, Mengapa KH Said Aqil Siradj Tidak Jadi Pengikut Wahabi?
Prabowo: Antara Hati dan Pidato yang Berapi-api
Kiai Said juga sedikit menyinggung sosok Prabowo Subianto. Ia melihat Prabowo memiliki kemiripan dengan Gus Dur dalam hal kejujuran hati dan berbeda jauh dengan Jokowi.
"Pak Prabowo masih apa yang dikatakan dari hatinya itu," katanya. Ia mencontohkan pidato Prabowo di MPR pada 16 Agustus 2025 yang berapi-api, yang disebut Kiai Said sebagai cerminan isi hati Prabowo.
Namun, Kiai Said tetap menegaskan bahwa Prabowo memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan Jokowi, terutama dalam gaya dan prinsip politiknya.