Orang tua siswi, Endang, mengaku bahwa anaknya menjadi korban bullying dan sudah dua minggu tidak mau sekolah. Ia juga mengeluhkan bahwa pihak sekolah belum ada "itikad baik" untuk menyelesaikan masalah.
Endang menyebut bahwa pihak sekolah sempat menginformasikan bahwa orang tua terduga pembully akan datang ke rumah, namun hal itu tidak terjadi.
Di sisi lain, sekolah bersikukuh telah melakukan segala upaya semaksimal mungkin, termasuk memberikan semangat dan terus berkoordinasi dengan orang tua. Perbedaan persepsi ini menunjukkan adanya kesenjangan komunikasi dan ekspektasi antara kedua belah pihak. (ANTARA)
Baca Juga:Menag Resmikan Masjid Raya Al-Bakrie: Pesannya Menyentuh Hati