Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Penumpang KMP Mufidah Lompat ke Laut di Selat Sunda

Seorang penumpang bernama Primo Lumbantoruan, dilaporkan hilang secara misterius

Wakos Reza Gautama
Selasa, 19 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Penumpang KMP Mufidah Lompat ke Laut di Selat Sunda
Penumpang KMP Mufidah menceburkan diri ke laut saat dalam perjalanan di Selat Sunda, Senin (18/8/2025). [Dok Basarnas Lampung]

SuaraLampung.id - Pelayaran rutin KMP Mufidah dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menuju Merak, Banten, pada Minggu malam (17/8/2025) berubah menjadi misteri kelam.

Seorang penumpang bernama Primo Lumbantoruan, warga Karawang, Jawa Barat, dilaporkan hilang secara misterius, memicu kepanikan keluarga dan operasi pencarian besar-besaran di tengah perairan Selat Sunda.

Titik terang yang mengerikan akhirnya terungkap melalui rekaman kamera pengawas (CCTV) kapal: sesosok tubuh terlihat melompat dari sisi kanan kapal ke laut lepas.

Peristiwa ini mulai terkuak saat keluarga menyadari ketiadaan Primo sekitar pukul 18.30 WIB, hanya 30 menit setelah kapal bertolak dari dermaga.

Baca Juga:Sekolah Rakyat Lampung Selatan Jadi Harapan Anak Buruh: Riska Ingin Jadi Dosen

Kepanikan sontak menyelimuti dek kapal. Keluarga, dibantu oleh kru KMP Mufidah, menyisir setiap sudut kapal, dari anjungan hingga ruang mesin, berharap menemukan Primo. Namun, pencarian internal itu tak membuahkan hasil.

Kecurigaan bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi semakin menguat. Pihak kapal kemudian mengambil langkah krusial dengan memeriksa rekaman CCTV.

Dari sanalah adegan mengejutkan itu terlihat, mengonfirmasi dugaan terburuk: Primo Lumbantoruan tidak sekadar hilang, tetapi diduga kuat menceburkan diri ke laut. Rekaman itu menjadi bukti bisu yang mengubah status pencarian orang hilang menjadi operasi penyelamatan di laut.

Informasi mengenai insiden ini baru diterima secara resmi oleh tim SAR pada keesokan harinya. Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansah mengonfirmasi laporan tersebut.

“Informasi resmi kami terima dari Kapten KMP Mufidah pada Senin (18/8/2025) pukul 08.45 WIB. Tim Rescue Pos SAR Bakauheni langsung diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan operasi SAR,” jelas Deden dalam keterangannya kepada media.

Baca Juga:Solid: Tak Ada Guru Sekolah Rakyat di Lampung yang Mundur

Mendapat laporan tersebut, operasi pencarian skala besar segera dilancarkan. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Lampung, Polairud Polda Lampung, Lanal Lampung, Polairud Polres Lampung Selatan, KSOP Bakauheni, dan Pos TNI AL Kalianda langsung bergerak cepat.

Tak hanya itu, para nelayan setempat pun turut dilibatkan untuk menyisir area yang diperkirakan menjadi lokasi jatuhnya korban.

Armada pencarian dilengkapi dengan peralatan canggih untuk memaksimalkan upaya penemuan. Sejumlah peralatan seperti RIB 03 Lampung, Aqua Eye yang mampu mendeteksi objek di bawah air, hingga Underwater Search Device (UWSD) dan peralatan selam lengkap dikerahkan.

Tim menyisir area perairan di sekitar titik terakhir korban terlihat di CCTV, memperluas pencarian hingga ke perairan Pulau Panjurit dan Pulau Rimau Balak.

Hingga Senin sore, gelombang Selat Sunda masih rapat menyimpan rahasia keberadaan Primo. Upaya tak kenal lelah dari tim SAR gabungan belum membuahkan hasil.

Operasi pencarian pun dihentikan sementara saat hari mulai gelap dan direncanakan untuk dilanjutkan kembali pada Selasa (19/8/2025) pagi, sesuai dengan rencana operasi hari kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini