Setelah berhasil menangkap penadah dan Dimas, polisi memburu eksekutor lainnya, Wawan Setiawan alias Kitung. Namun, saat akan disergap, Wawan tidak menyerah begitu saja.
Ia mencoba melawan petugas dan melarikan diri. Tak mau buruannya lepas, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas terukur dengan menembak kaki Wawan untuk melumpuhkannya.
4. Pengakuan Pelaku: “Khilaf, Butuh Uang Buat Sekolah Anak”
Di hadapan penyidik, Wawan Setiawan menyampaikan pengakuan klasik yang sering dilontarkan penjahat. Ia mengaku niat awalnya adalah merampok uang tunai, namun gagal total karena perlawanan korban dan hanya berhasil membawa kabur sebuah ponsel. Motifnya?
Baca Juga:Otak Korupsi Bank BUMN di Pringsewu Terungkap: Kuras Dana Nasabah Rp 17,9 Miliar dengan Akun Palsu
“Saya khilaf dan butuh uang buat keperluan sekolah anak,” ujarnya, sebuah penyesalan yang terlambat setelah melukai korbannya secara brutal.
5. Terungkap Cepat Berkat Ponsel Curian dan Pujian Pejabat
Kecepatan kerja aparat ini menuai pujian. "Kami sangat mengapresiasi kinerja Polsek Gadingrejo dan Polres Pringsewu. Ini menunjukkan komitmen kuat aparat dalam menjaga rasa aman warga," ujar Camat Gadingrejo, Eko Purwanto.
Nastiti, korban, mengucapkan terima kasih kepada Polsek Gadingrejo dan Polres Pringsewu yang telah bekerja cepat mengungkap kasus tersebut.
“Saya sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah bergerak cepat menangkap para pelaku. Ini membuat saya dan keluarga merasa lebih aman, apalagi setelah mengalami kejadian yang cukup traumatis,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).
Baca Juga:Romansa dan Narkoba: Akhir Tragis Pasangan Muda Pengedar Tembakau Sintetis di Pringsewu