Pemkab Lampung Selatan terus berkomitmen untuk menempatkan pegawai pada posisi yang tepat, demi meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Tebar Lele
Sebelumnya ratusan masyarakat di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, menggelar aksi unjuk rasa dengan menebar sebanyak 400 ikan lele ke jalan yang berlubang pada Kamis (10/4/2025).
Penebaran ikan lele di jalan penghubung antar Desa Bumi Daya, Tanjung Jaya, Bumi Asri, Bumi Asih, Bumi Restu, dan Pulau tersebut, bentuk protes warga lantaran jalan yang kondisinya rusak parah sudah lama tidak tersentuh perbaikan.
Baca Juga:Tempat Wisata Dipadati Pengunjung, Lampung Selatan Raup Rp3,6 Miliar Saat Libur Lebaran 2025
Salah satu warga Desa Bumi Restu, Rheo Shely mengatakan aksi ratusan warga turun ke jalan tersebut bentuk protes dan mendesak pemerintah daerah dan provinsi agar segera membangun jalan penghubung antar kecamatan yang kondisinya rusak parah.
"Jalan tersebut juga tidak hanya penghubung antar-desa, melainkan jalur itu penghubung antar-kecamatan bahkan jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur," kata Rheo dikutip dari ANTARA.
Ia menjelaskan seluruh warga setempat sangat mengeluhkan jalan rusak tersebut, bahkan jalan itu sudah rusak lebih dari 10 tahun dah hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan.
"Jalan ini sudah lama rusaknya, kalau kondisi hujan lubang-lubang terisi penuh dengan air dan sangat membahayakan pengguna jalan. Dan harapan kami dengan adanya aksi ini Pemkab Lampung Selatan bisa prihatin dan memperbaiki jalan yang kondisinya rusak parah ini," katanya.
Menurut Rheo, jalur ini menjadi urat nadi aktivitas pertanian warga yang mayoritas petani padi dan jagung di Kecamatan Palas, bahkan wilayah tersebut dikenal sebagai salah satu lumbung pangan di Lampung Selatan.
Baca Juga:Bupati Lampung Selatan Tanggapi Aksi Protes Warga Tebar Lele di Jalan Rusak
“Kami masyarakat di Kecamatan Palas ini tidak butuh janji, Pak Bupati. Kami hanya ingin pembangunan jalan yang adil dan merata,” ucapnya.