20 Hektare Sawah di Pringsewu Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

Lahan persawahan yang terdampak mencapai 20 hektare dan berpotensi menyebabkan kerugian besar

Wakos Reza Gautama
Kamis, 09 Januari 2025 | 20:15 WIB
20 Hektare Sawah di Pringsewu Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen
Sawah seluas 20 hektare di Pringsewu terendam banjir, Kamis (9/1/2025). [Dok Polres Pringsewu]

SuaraLampung.id - Puluhan hektare sawah di Pekon Margakaya, Kabupaten Pringsewu, terendam banjir, pada Kamis (9/1/2025) pagi. Bencana ini bisa berdampak pada gagal panen.

Penjabat Kepala Pekon Margakaya, Dika Dwi Aji, mengatakan wilayah yang terendam banjir berada di Dusun Muara Balak RT 06 Pekon Margakaya.

"Lahan persawahan yang terdampak mencapai 20 hektare dan berpotensi menyebabkan kerugian besar bagi para petani, termasuk risiko gagal panen," ujar dia.

Menurut Dika, beberapa faktor dominan yang menyebabkan banjir ini di antaranya adalah sempitnya saluran irigasi dan letak wilayah yang berada di daerah rendah.

Baca Juga:Tragis! Kakek 75 Tahun Tewas Mengapung di Embung Miliknya Sendiri di Pringsewu

Dan lokasi tersebut menjadi pusat kiriman air dari sejumlah wilayah sekitar termasuk dari Pekon Waluyojati dan Pringsewu Selatan.

Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah banjir serupa di masa mendatang.

“Kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur irigasi dan melakukan normalisasi sungai agar kejadian seperti ini tidak terus berulang,” tambah Dika.

Sementara itu petugas Polsek Pringsewu Kota, Polres Pringsewu, bersama instansi terkiat turun langsung memantau kondisi puluhan hektare sawah yang terendam banjir di Pekon Margakaya.

Kapolsek Pringsewu Kota, Kompol Rohmadi menjelaskan bahwa banjir ini dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi panjang yang mengguyur sejak Rabu (8/1/2025) siang.

Baca Juga:Lampung Genjot Swasembada Pangan, 130 Ribu Hektare Lahan Dipasangi Irigasi

Akibatnya, saluran irigasi di kawasan tersebut tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap dan menggenangi area persawahan milik warga yang belum lama di tanami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini