El Nino Mengancam, Lampung Genjot Tanam Padi di Lahan Rawa

Target produktivitas sektor pertanian di Lampung tahun ini sebesar 5,5 ton per hektare

Wakos Reza Gautama
Kamis, 18 Juli 2024 | 18:56 WIB
El Nino Mengancam, Lampung Genjot Tanam Padi di Lahan Rawa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan luas panen padi di Lampung mencapai 609.311 hektare pada 2024. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan luas panen padi di Lampung mencapai 609.311 hektare pada 2024.

Penjabat Gubernur Lampung Samsudin mengatakan, luas panen padi pada 2023 sebesar 530.108 hektare, dengan produktivitas sebesar 5,2 ton per hektare.

"Dari luasan itu menghasilkan produksi mencapai 2.757.898 ton gabah kering giling," ujar Samsudin, Kamis (18/7/2024).

Di 2024, kata Samsudin, Provinsi Lampung menargetkan luas tanam padi dapat mencapai luas 630.445 hektare, sedangkan untuk luas panen 609.311 hektare.

Baca Juga:Fenomena Suhu Dingin di Lampung, Ini Penjelasan BMKG

"Target produktivitas sektor pertanian di Lampung tahun ini sebesar 5,5 ton per hektare, serta ditargetkan menghasilkan produksi sebesar 3.382.912 ton gabah kering giling," katanya.

Samsudin menjelaskan Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah penghasil komoditas pertanian dan lumbung pangan terus berupaya menjaga produktivitas pangan dengan mengoptimalkan lahan rawa sebagai lahan pertanian.

"Pemanfaatan sawah di lahan rawa ini untuk meningkatkan indeks pertanaman. Optimalisasi lahan rawa ini dilakukan dengan pembangunan serta rehabilitasi saluran irigasi usaha tani, dan melakukan juga penataan infrastruktur lahan sesuai kondisi wilayah," ucap dia.

Menurut Samsudin, optimalisasi lahan rawa itu dilakukan di luas lahan 28.202 hektare yang tersebar di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Tulang Bawang, dan Mesuji.

Akibat fenomena iklim El Nino di 2023, musim tanam pertama 2023 yang biasa dimulai pertengahan Oktober 2023 mundur dua bulan menjadi di Desember tahun lalu.

Baca Juga:KPU Lampung Sosialisasi Poin Penting Pencalonan Kepala Daerah ke Parpol

"Ini mengakibatkan musim tanam kedua bergeser ke Mei dan Juni 2024 maka diantisipasi dengan melakukan optimalisasi lahan rawa, percepatan tanam, dan perluasan tanam di berbagai daerah sentra pangan untuk menjaga produksi," tambahnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini