Mengenal Wayang Sekelik, Produk Akulturasi Budaya Jawa-Lampung

Pengembangan seni wayang sekelik ini tak lepas dari latar belakang Supriyanto

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 01 Desember 2023 | 09:36 WIB
Mengenal Wayang Sekelik, Produk Akulturasi Budaya Jawa-Lampung
Supriyanto, pembuat wayang sekelik yang merupakan akulturasi budaya Jawa-Lampung. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Tidak hanya di Jawa, di Lampung ada juga kesenian wayang yang dinamakan wayang sekelik atau wayang saudara yang muncul tahun 2005 lalu.

Adalah Supriyanto, pria peranakan Jawa-Lampung yang mengembangkan kesenian wayang sekelik. Pria yang memilik gelar adok (adat) Pangeran Nata Wijaya ini bermukim dan lahir di Desa Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

Pengembangan seni wayang sekelik ini tak lepas dari latar belakang Supriyanto yang menempuh pendidikan strata dua (S2) di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan jurusan pewayangan pada 2001.

Selain itu, ayah Supriyanto adalah seorang pewarah alias dalang wayang. Hal inilah yang membuat dirinya tertarik mengembangkan wayang di Lampung.

Baca Juga:Bawaslu Lampung Ingatkan Peserta Pemilu 2024: Jangan Gunakan Bahan Kampanye Lebih Dari Rp 100 Ribu

Apalagi dalam budaya lampung, banyak legenda, mitos, dan budaya adat yang ditampilkan dalam sastra tutur warahan. Budaya tersebut bisa ditampilkan secara visual.

Supriyanto bercerita pembentukan wayang sekelik ini sejak 2005. Ini dimulai saat salah seorang punyimbang tokoh adat Tulang Bawang Megou Pak mengadakan diskusi mengenai budaya warahan.

"Budaya warahan sebagai sastra tutur yang selama ini ditampilkan tanpa penggambaran agar diaktualisasikan melalui wayang, guna mempermudah penonton untuk memahami alur cerita," ujar Supriyanto.

Budaya wayang ini sebenarnya telah ada dan populer di kalangan masyarakat Lampung sejak lampau akibat akulturasi budaya Jawa dan Lampung.

Akan tetapi tidak dikenal luas dengan nama wayang, melainkan dikenal dalam Bahasa Lampung sebagai 'lineu' atau bisa diartikan sebagai bayangan.

Baca Juga:13 Desa Kelurahan di Lampung Jadi Proyek Percontohan Ketangguhan Bencana

Jadi, orang Lampung sudah mengerti wayang melalui lineu sebuah cerita bisa digambarkan melalui bayangan. Tapi, visualisasi yang digunakan saat itu masih sangat sederhana, tidak serumit wayang saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini