Minoritas di Kalangan Yahudi, Rabi Perempuan Silvina Chemen Bicara Perdamaian di Forum R20 di Bali

Dia adalah Silvina Chemen, seorang rabi atau pendeta Yahudi asal Argentina.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 03 November 2022 | 11:08 WIB
Minoritas di Kalangan Yahudi, Rabi Perempuan Silvina Chemen Bicara Perdamaian di Forum R20 di Bali
Professor of Seminario Rabinico Latinoamericano (Argentina) Rabi Silvina Chemen bicara perdamaian dalam Plenary Session 4 G20 Religion Forum (R20), di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3-11-2022). [ANTARA/Putu Indah Savitri]

SuaraLampung.id - Ajang G20 Religion Forum (R20) yang digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, dihadiri para pemuka agama dari seluruh dunia, termasuk salah satunya seorang rabi atau pendeta Yahudi.

Dia adalah Silvina Chemen, seorang rabi atau pendeta Yahudi asal Argentina. Di forum tersebut, Silvina menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara G20 Religion Forum (R20) karena telah memberikan ruang bagi minoritas untuk didengar.

"Seperti yang dapat Anda lihat, saya adalah seorang rabi perempuan, seorang minoritas di dalam dunia rabi yang didominasi oleh laki-laki, seseorang yang tinggal di Argentina, yang bukan merupakan negara terkuat di dunia. Jadi, saya ingin menyampaikan terima kasih karena telah memberi ruang kepada kami," kata Silvina dalam Plenary Session 4 G20 Religion Forum (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3/11/2022).

Silvina menyampaikan terima kasih karena telah memberikan ruang bagi orang-orang yang butuh didengar untuk bersatu dan menjadi lebih kuat, serta memberi ruang bagi orang-orang untuk memberikan jawaban atas berbagai kesulitan yang kini tengah dihadapi oleh dunia.

Baca Juga:R20 Beri Ruang Kaum Minoritas, Pendeta Perempuan Yahudi Yakin Agama Dapat Berkontribusi Pada Kemanusiaan

Lebih lanjut Silvina juga merasa tergerak ketika mengetahui penyelenggaraan R20 menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Saya memahami bahwa agama dapat berkontribusi pada kemanusiaan melalui banyak hal, tidak terbatas pada pemujaan dan kegiatan di tempat ibadah masing-masing," ucap Silvina.

Melalui forum ini, Silvina meyakini seluruh pihak kembali mendalami ajaran-ajaran dari para leluhur dan ajaran-ajaran mengenai kepercayaan masing-masing untuk mencari poin-poin kedamaian dan keadilan, membangun ikatan solidaritas, dan memperkuat harapan mengenai kemanusiaan.

"Masing-masing manusia dapat menjadi penjamin satu sama lain untuk dapat hidup berdampingan tanpa saling membeda-bedakan," ucap Silvina.

Berbagai konflik yang muncul antarmanusia, etnis, dan agama, menurut Silvina, merupakan tantangan bagi seluruh pihak untuk membaca kembali kitab suci masing-masing dan menemukan ajaran-ajaran mengenai dialog dan perdamaian dengan sesama manusia meskipun berada di tengah perbedaan.

Baca Juga:Pendeta Perempuan Yahudi Sebut R20 Beri Ruang Minoritas Untuk Didengar

"Di sinilah kita berkumpul dengan harapan suara kita dapat didengar di dalam forum ini. Jangan lupa, keputusan (forum ini) dapat menjadi peluang untuk hidup yang lebih baik, untuk hak asasi manusia, untuk ekonomi berkeadilan, dan hidup bersama dalam kedamaian," ucap Silvina. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini