Sebelumnya Ogah Kunjungi Freeport, Ini Alasan Jokowi Baru Kunjungi Tambang Emas di Papua

Jokowi mengungkapkan dirinya enggan meninjau lokasi tambang emas milik Freeport

Wakos Reza Gautama
Selasa, 11 Oktober 2022 | 12:47 WIB
Sebelumnya Ogah Kunjungi Freeport, Ini Alasan Jokowi Baru Kunjungi Tambang Emas di Papua
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Iriana Jokowi melihat langsung proses dan aktivitas penambangan bawah tanah yang terletak di Grasberg Block Cave (GBC) underground, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022). Jokowi mengungkapkan alasannya baru mau menginjakkan kaki ke tambang emas Freeport. [Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraLampung.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Freeport yang sebelumnya dikuasai Amerika Serikat (AS) kini telah menjadi milik Indonesia. 

Presiden Jokowi mengatakan mengenai Freeport ini saat meresmikan Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran RI (Piveri) di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

"Saya baru saja ke Tembagapura melihat Freeport dan perlu saya sampaikan kepada para senior, para sesepuh, bahwa Freeport sekarang ini mayoritas sudah milik Indonesia, bukan milik perusahaan AS lagi," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan dirinya enggan meninjau lokasi tambang emas milik Freeport sebelum Pemerintah Indonesia menguasai sebagian besar atau sebanyak 51 persen saham perusahaan tersebut pada Juli 2018.

Baca Juga:Jokowi Banggakan Saham Freeport Mayoritas Milik Indonesia, Bukan Lagi Dikuasai Perusahaan Amerika Serikat

"Karena sebelumnya kita hanya diberi (dividen) 9,3 persen. Tiga tahun kami bernegosiasi sangat alot sekali dan kita sekarang sudah memegang saham mayoritas 51 persen," kata Jokowi.

Dia juga menjelaskan saat ini sebanyak 98 persen karyawan Freeport adalah warga negara Indonesia (WNI), yang 40 persen di antaranya adalah masyarakat Papua.

Dengan kepemilikan yang dikuasai Pemerintah Indonesia, menurut Jokowi, saat ini Freeport memberikan keuntungan berlipat ganda kepada Indonesia dibandingkan sebelum divestasi dari Freeport McMoran. Total saat ini sebanyak 70 persen dari pendapatan Freeport menjadi milik pemerintah Indonesia, katanya.

"Saat ini kita dapat dividen 51 persen (dari Freeport), pajak lebih besar, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) lebih besar, bea ekspor juga lebih besar. Jadi, 70 persen pendapatan Freeport masuk ke negara," tambahnya.

Selain Freeport, Pemerintah Indonesia juga telah mengambil alih lapangan minyak dan gas bumi Blok Rokan di Riau dari Chevron Amerika Serikat. Rencananya, Jokowi akan meninjau langsung Blok Rokan untuk mengevaluasi kemampuan produksi migas dari lokasi eksplorasi tersebut.

Baca Juga:Kuasa Hukum dan Pihak Keluarga Minta KPK Periksa Lukas Enembe di Lapangan Terbuka, Pemuda Papua Buka Suara

"Blok Rokan ini urusan migas yang sudah 97 tahun dikuasai Chevron. Sekarang juga sudah 100 persen dimiliki oleh kita sendiri. Saya belum cek ke sana. Dalam beberapa bulan ke depan, saya ingin cek (apakah) ada kenaikan produksi, ada kenaikan income (atau) tidak," ujar Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini