Alasan PBNU Undang Kelompok Nasionalis Hindu India yang Sering Diskriminasi Umat Islam ke Forum Agama G20

PBNU mengundang kelompok nasionalis Hindu sayap kanan India Rashtriya Swayamsevak Sangh

Wakos Reza Gautama
Kamis, 29 September 2022 | 14:54 WIB
Alasan PBNU Undang Kelompok Nasionalis Hindu India yang Sering Diskriminasi Umat Islam ke Forum Agama G20
Juru Bicara R20 Muhammad Najib Azca menjelaskan alasan PBNU mengundang RSS kelompok nasionalis Hindu sayap kanan India ke forum agama G20. [ANTARA]

Apalagi, Presidensi G20 di 2023 akan dipegang India. Karenanya, NU sebagai penyelenggara berkoordinasi dengan Pemerintah India dan mendapatkan rekomendasi dari mereka. "Untuk India, kami mengikuti rekomendasi, yaitu dari RSS," ucapnya.

Pada intinya, tokoh yang dipilih tidak memusuhi pemerintah. Hal tersebut tidak lain guna menjaga hubungan baik antarnegara, yakni hubungan Indonesia sebagai tuan rumah dengan negara lainnya.

Ketiga, kata dia jika memang RSS dianggap bermasalah karena rekam jejaknya terutama dalam memperlakukan minoritas, maka R20 merupakan forum yang tepat untuk membicarakan itu.

"Selama ini, jika tidak senang dan tidak setuju, hanya koar-koar dari jauh. Forum ini memang mengundang tokoh-tokoh agama untuk membicarakan isu sensitif itu," imbuhnya mnejelaskan.

Baca Juga:Mengapa PBNU Mengundang Rashtriya Swayamsevak Sangh untuk Ikut Forum R20?

Luka-luka sejarah yang terjadi di masa lalu dibicarakan secara jujur guna membangun rekonsiliasi. R20 memang digelar salah satunya untuk membicarakan hal itu.

"Kami ingin agama menjadi bagian dari solusi dalam peradaban. Selama ini, agama justru jadi masalah seperti di India. Kalau mau mencari solusi, diajak bicara pemimpinnya," ucapnya.

Karena itu, agenda pembahasan dalam forum R20 ditujukan untuk mencari solusi bersama, yakni kepedihan sejarah, pengungkapan kebenaran, rekonsiliasi, dan pengampunan.

Kemudian, mengidentifikasi dan merangkul nilai-nilai mulia yang bersumber dari agama dan peradaban besar dunia, rekontekstualisasi ajaran agama yang usang dan bermasalah, mengidentifikasi nilai-nilai yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menjamin koeksistensi damai, serta ekologi spiritual.

"Setelah membicarakan luka masa lalu, apa yang akan disumbangkan agama, termasuk dari India, dari RSS, apa sumbangannya, kami membangun bersama, apa yang ingin dibangun, apa kontribusi-nya, apakah merawat luka masa lalu itu akan diteruskan?" kata Najib.

Baca Juga:Makin Cerah, Harga CPO Meroket Seiring Naiknya Permintaan Ekspor

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan pihaknya memang tengah membangun dialog dengan Pemerintah India dan RSS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini