Sampah di TPA Bakung akan Diolah Jadi Briket untuk Dijual ke PLN

Saat ini volume sampah yang dihasilkan Kota Bandar Lampung meningkat mencapai 1.000 ton per hari.

Wakos Reza Gautama
Rabu, 06 Juli 2022 | 08:43 WIB
Sampah di TPA Bakung akan Diolah Jadi Briket untuk Dijual ke PLN
Kondisi TPA Bakung, Bandar Lampung, Senin (4/7/2022). Pemkot Bandar Lampung akan mengolah sampah di TPA Bakung menjadi briket. [Suaralampung.id/Ahmad Amri]

SuaraLampung.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menjajaki kerja sama dengan PT Wijaya Karya (WIKA) terkait penanganan dan pengelolaan sampah.

Saat ini volume sampah yang dihasilkan Kota Bandar Lampung meningkat mencapai 1.000 ton per hari.

"Untuk penanganan sampah di kota ini, kami akan melakukan kerja sama dengan Wijaya Karya," kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Selasa (5/7/2022).

Ia mengatakan bahwa kerja sama dengan Wijaya Karya tersebut untuk mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung menjadi briket.

Baca Juga:Cewek di Bawah Umur Bonceng Tiga dengan Pria Disetop Polisi, Terbongkar Mau Dibawa ke Hotel

"Jadi nanti limbah yang ada di TPA Bakung akan dijadikan briket untuk digunakan PLN," kata dia lagi.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Bandar Lampung Budiman menjelaskan pihaknya telah beberapa kali bertemu dengan PT WIKA untuk membahas pengelolaan sampah di kota ini.

"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut hasil kunjungan Wali Kota Bandar Lampung ke Cilegon. Jadi WIKA ini juga mengelola sampah di Cilegon dan mereka sekarang datang untuk melihat yang ada di Bandar Lampung," kata dia.

Dia mengatakan bahwa dalam pembahasan kerja sama tersebut, direncanakan sampah yang ada di TPA Bakung akan dikelola menjadi briket batu bara.

"Setelah diolah jadi briket rencananya nanti akan dijual ke PLTU Tarahan, nanti sisanya bisa dioper ke PLTU Suralaya," ujarnya pula.

Baca Juga:Tumpukan Sampah di Ujung Jembatan Tunan Viral di Instagram, Warganet Beberkan Fakta di PPU Jarang Ada TPS

Ia pun mengatakan bahwa pihak Wijaya Karya juga sudah langsung melakukan survei lapangan ke TPA Bakung dan sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di kota ini untuk melihat jenis limbahnya.

"Mereka sudah melihat sampah yang ada di TPA Bakung, dan sejumlah TPS serta limbah yang ada di pasar tradisional, apakah limbah-limbah tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan briket," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini