Sulitnya PDIP Menembus Sumbar, Hasto Beber 3 Cara untuk Raih Kemenangan di Tanah Minang

Dalam tiga Pemilu terakhir, kursi yang diraih PDIP di Sumbar sangat sedikit

Wakos Reza Gautama
Senin, 04 Juli 2022 | 07:30 WIB
Sulitnya PDIP Menembus Sumbar, Hasto Beber 3 Cara untuk Raih Kemenangan di Tanah Minang
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konsolidasi dengan kader PDIP di Sumbar, Sabtu (2/7/2022). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Sumatera Barat (Sumbar) merupakan salah satu provinsi yang paling sulit ditembus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dalam tiga Pemilu terakhir, kursi yang diraih PDIP di Sumbar sangat sedikit bahkan di Pemilu 2019 tak mendapat kursi sama sekali di DPR. 

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sendiri sempat heran mengapa PDIP kurang disukai di Sumbar. 

Berkaca pada fenomena itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan ketua umum Megawati Soekarnoputri saat konsolidasi kader partai se-Sumatera Barat, di kantor DPD PDIP Sumatera Barat, di Kota Padang, Sabtu (2/7/2022) malam.

Baca Juga:Hasto Sebut Sumbar Dirancang Soekarno Sebagai Pintu Gerbang Kemajuan Indonesia di Samudera Hindia

Ratusan pengurus dan kader PDIP Sumbar dipimpin ketuanya Alex Indra Lukman. Hadir juga kader PDIP yang juga Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

"Sebelum berangkat ke sini, saya tadi menghadap ke Bu Mega. Bu Mega sampaikan salam kepada saudara sekalian, seluruh kader PDI Perjuangan di Sumatera Barat, dari pengurus DPD, DPC, ranting, hingga satgas partai," kata Hasto dalam siaran persnya yang diterima, di Jakarta, Minggu (3/7/2022).

Megawati menyampaikan bahwa semua kader pasti mengalami banyak tantangan di Sumatera Barat ini.

"Tapi Ibu Mega bilang anda tak sendiri. Karena kita adalah kesatuan kekuatan kebangsaan yang menyatu dari Aceh hingga Papua, menyatu di bawah panji-panji Nasionalis Soekarnois yang menjadikan rakyat sebagai inti kekuatan Partai," ujarnya.

Hasto lalu mengatakan bahwa semua pemimpin lahir dari proses ujian. Termasuk para kader partai. Bahkan sebagai bangsa, Indonesia mengalami gemblengan dan ditempa oleh revolusi.

Baca Juga:Sulitkan Warga, Kenneth PDIP Minta Anies Pikir Ulang Rencana Perubahan Nama Jalan Gelombang Dua

"Bung Karno dan Bung Hatta saja dibuang di masa penjajahan. Namun ketika mengalami hambatan, pemimpin takkan pernah hilang api perjuangannya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini