SuaraLampung.id - Pergantian Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo ke Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 Desember 2017 mengundang tanda tanya di publik ketika itu.
Pasalnya Gatot Nurmantyo baru pensiun sebagai prajurit TNI pada 13 Maret 2018 sehingga dalam tiga bulan Gatot menjadi jenderal nganggur.
Muncul spekulasi mengenai ketidaksukaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Gatot Nurmantyo yang kala itu banyak membuat kontroversi sebagai Panglima TNI.
Tanda bakal dicopotnya Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI ini sudah terlihat di acara pernikahan Kahiyang Ayu, Anak Jokowi di Solo, pada 8 November 2017.
Baca Juga:Tiba di Indonesia, Jokowi dan Iriana Takziah ke Rumah Duka Tjahjo Kumolo
Presiden Jokowi terlihat memberi perlakuan berbeda kepada Gatot yang notabene Panglima TNI di acara pernikahan tersebut.
Kisah ini diceritakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan di dalam buku otobiografinya yang berjudul "Panda Nababan Lahir Sebagai Petarung buku dua Dalam Pusaran Kekuasaan".
Panda menceritakan kala itu ia hadir di pernikahan Kahiyang Ayu sebagai tamu undangan dan bertemu Rizal Ramli.
Rizal Ramli meminta Panda Nababan memperhatikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang hadir di pernikahan tersebut.
"Tampak dia (Gatot) sedang duduk bersama istrinya dan seolah bukan tamu istimewa karena dia sebagai seorang Panglima TNI. Tempat duduknya di deret tamu undangan biasa, seperti staf kedutaan dan puluhan anggota DPR lainnya," tulis Panda.
Baca Juga:Panglima TNI Jenguk Dua Prajurit yang Tertembak di Distrik Ilaga
Ini berbeda dengan kolega Gatot di kabinet seperti Menhan Ryamizard, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan sejumlah menteri lainnya.