Pilpres 2024, Azyumardi Azra Sebut akan Terjadi Fenomena Presiden 'Bebek Lumpuh'

jeda waktu yang lama pelantikan presiden menjadikan presiden menjabat seperti bebek lumpuh

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 25 Juni 2022 | 10:51 WIB
Pilpres 2024, Azyumardi Azra Sebut akan Terjadi Fenomena Presiden 'Bebek Lumpuh'
Ilustrasi Azyumardi Azra. Azyumardi Azra sebut akan ada fenomena 'bebek lumpuh' di pilpres 2024. [suara.com/Pebriansyah Ariefana]

SuaraLampung.id - Cendekiawan Muslim Prof Azyumardi Azra menyoroti lamanya waktu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pada tahun 2024. 

Diketahui Pemilihan Presiden berlangsung pada 14 Februari 2024 sementara pelantikannya baru berlangsung pada 20 Oktober 2024. 

Ada jeda waktu sekitar 8 bulan dari pemilihan hingga pelantikan presiden dan wakil presiden. Hal inilah yang menjadi sorotan Azyumardi Azra. 

Menurutnya, jeda waktu yang lama dari Pemilihan Presiden hingga pelantikan presiden terpilih menjadikan presiden yang sedang menjabat seperti "lame duck" atau "bebek lumpuh".

Baca Juga:Ramai Elite Partai Bahas Capres, PSI Dukung Jokowi "Ojo Kesusu" soal Pilpres 2024

"Yang dimaksud di sini sebagai 'bebek lumpuh', adalah presiden yang sedang menjabat tak bisa lagi mengeluarkan kebijakan yang efektif dan strategis, karena sudah ada presiden dan wakil presiden baru, meskipun belum dilantik," kata Azyumardi dalam keterangan di Jakarta Sabtu (25/6/2022).

Prof Azyumardi Azra menyatakan Pemilihan Presiden 14 Februari 2024, hingga pelantikan Presiden terpilih 20 Oktober 2024 merupakan jeda waktu yang cukup lama.

Keanehan yang terbentuk adalah Indonesia seakan memiliki 'dua' Presiden, yakni presiden yang masih menjabat, dan presiden terpilih, hasil pemilu.

Apalagi, lanjut Azyumardi, apabila pascapemilu terjadi gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK), kemudian MK mengesahkan terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden hasil Pilpres 2024, maka legitimasi presiden terpilih menjadi lebih kuat lagi. Sebaliknya, untuk presiden yang sedang menjabat, akan semakin menjadi "bebek lumpuh".

Situasi semacam itu, lanjut Azyumardi akan mengakibatkan kevakuman pemerintahan selama delapan bulan, atau bisa juga berpotensi terjadi disorientasi pemerintahan.

Baca Juga:Soal Pilpres 2024, PSI Dukung Presiden Jokowi "Ojo Kesusu" Tetapkan Bakal Calon

Namun, Azyumardi menyadari keputusan itu susah diubah. Sehingga hal tersebut menjadi pelajaran penting bagi para anggota parlemen hasil Pemilu legislatif 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini