Ahmad Dhani Menduga Jenderal yang Berkuasa Sekarang Dulunya Ikut Mendongkel Suharto

perbincangan dengan Amien Rais itu, Ahmad Dhani menduga ada kekuatan militer di balik peristiwa 98.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 17 Juni 2022 | 08:05 WIB
Ahmad Dhani Menduga Jenderal yang Berkuasa Sekarang Dulunya Ikut Mendongkel Suharto
Ahmad Dhani ngobrol bareng dengan Amien Rais dimana salah satu topik pembicaraan adalah mengenai reformasi 98. [video legend / YouTube]

SuaraLampung.id - Musisi Ahmad Dhani bertemu dengan pendiri Partai Ummat Amien Rais membicarakan tentang politik salah satunya adalah peristiwa Reformasi tahun 1998.

Dalam perbincangan dengan Amien Rais itu, Ahmad Dhani menduga ada kekuatan militer di balik peristiwa 98. 

Menurut Ahmad Dhani, karena adanya kekuatan militer itulah peristiwa 98 terjadi yang berujung pada jatuhnya Suharto dari kursi Presiden RI. 

"Menurut saya 98 itu juga ada kekuatan militer di belakangnya sehingga membuat semuanya bisa terjadi," kata Ahmad Dhani dikutip dari Youtube Video Legend.

Baca Juga:DPW Nasdem Jabar Pilih Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Disusul Andika Perkasa, Ganjar dan Erick Thohir

"Memang," sahut Amien Rais.

Saat peristiwa 98 terjadi, Dhani mengaku belum paham mengenai politik karena usianya kala itu masih muda 26 tahun.

"Saya waktu itu masih muda sekali 26 tahun ga paham politik sama sekali. tapi setelah saya pikir-pikir, jangan-jangan jenderal-jenderal yang dulu mendongkel Pak Harto dalam reformasi itu sekarang jenderal-jenderal yang berkuasa," jelas suami Mulan Jameela ini.

"Artinya dulu ada tokoh-tokoh militer yang mendukung reformasi 98 di balik itu," lanjut Dhani.

Amien Rais lalu menceritakan ketika dirinya dan sejumlah intelektual Universitas Gajah Mada (UGM) ditemui para petinggi TNI AD jelang reformasi 98.

Baca Juga:Gara-gara Amien Rais, Lagu Ahmad Dhani Ini Dipuji Banyak Orang Sebagai Lirik Visioner

Pada pertemuan itu hadir Amien Rais, Kuntowijoyo, Afan Gaffar, Jamaludin, Syafii Maarif dan lainnya yang berjumlah 7 orang dari UGM. 

Sementara dari pihak petinggi TNI AD yang datang juga berjumlah kurang lebih 7 orang. 

"Waktu itu saya ajukan, pak, bapak itu kan TNI yang datangnya dari rakyat untuk rakyat. Sekarang ini sepertinya Pak Harto sebagai manusia juga bisa keliru. Pak Harto sudah hampir 32 tahun berkuasa. Jadi saya tanya pada bapak, bapak milih rakyat atau Pak Harto," cerita Amien Rais.

Para petinggi TNI AD itu menjawab memilih dua-duanya. Amien Rais mendesak agar mereka memilih salah satunya namun para petinggi TNI AD tetap pada jawabannya.

Beberapa waktu kemudian Amien Rais bertemu KSAD saat itu Jenderal Subagyo HS di markas besar TNI AD.

Pada pertemuan itu, Amien Rais memberitahu bahwa situasi makin panas. Subagyo lalu meminta saran Amien Rais mengenai pernyataan yang pas dikeluarkan di tengah situasi yang panas. 

"Gini aja Pak Bagyo, anda bilang pokoknya apa yang bagus buat rakyat bagus buat TNI. itu normatif mengamankan," ujar Amien.

Pada pertemuan berikutnya, barulah Subagyo HS mengakui bahwa sebenarnya TNI AD ikut suara rakyat.

"Kemudian ketemu lagi.Dia bilang gini sesungguhnya TNI itu ikut rakyat. Jadi TNI itu, kalau yang demo cuma seribu kita bubarkan, 10 ribu kita awasi, 100 ribu kita ikut," kata Amien menirukan ucapan Subagyo HS padanya kala itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini