SuaraLampung.id - Sebanyak 48 nasabah Bank Lampung mengalami kebocoran rekening yang diduga akibat perbuatan skimming.
Skimming adalah tindakan kejahatan pencurian data pengguna ATM untuk membobol rekening.
Untuk melancarkan aksi ini pelaku kejahatan menggunakan alat khusus bernama skammer yang bentuknya mirip dengan mulut slot kartu ATM.
Bank Lampung menyebutkan bahwa tidak ada kebocoran data nasabah terkait pembobolan rekening 48 nasabah tersebut.
Baca Juga:Viral Cewek Bule Syok Lihat ATM Indonesia: Ini Sangat Canggih, di Amerika Serikat Tidak Ada
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat saat diwawancarai saibumi.com--jaringan Suara.com terkait hal tersebut.
"Itu bukan karena kebocoran data nasabah. Namun, murni karena duplikasi oleh orang tak bertanggung jawab," ungkap Presley, Selasa (14/6/2022).
Lebih lanjut ia menuturkan, peristiwa skimming ini adalah duplikasi data, yang kemudian diambil PIN ATM nya setelahnya digandakan kartu ATM nya itu.
"Kemudian, pelaku yang menggandakan melakukan transaksi di Luar Lampung, karena terdeteksinya berada di Luar Lampung," jelasnya.
Selanjutnya, adapun lokasi yang terdeteksi itu berlokasi di Bandar Lampung, dan di luar Lampung seperti Bali, Salatiga, dan Semarang.
"Lokasinya di Bandar Lampung paling banyak, lalu ada di Bali, Salatiga, Semarang. Jadi gini, nasabah kita di Lampung, namun ada transaksi di Luar Lampung," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Manajemen Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Lampung menyebutkan bahwa ada 48 kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) nasabah yang terindikasi skimming di Lampung
"Ada 48 dari seluruh Lampung," ungkap Direktur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat di Hotel Novotel, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut ia menuturkan, adapun besaran nominal dari kejahatan skimming itu masih dalam tahap penghitungan.
"Namun untuk nominal itu masih dalam perhitungan kami, kalau sudah ada nilainya akan disampaikan," jelasnya.
Sehingga pihak Bank Lampung mengimbau agar masyarakat yang kartu ATM nya belum berbasis teknologi chips, segera melapor agar diganti yang terbaru.
"Jadi, semua nasabah kita yang kartu ATM nya belum menggunakan Chip bisa datang ke Bank Lampung guna menukar kartunya menjadi Chip. Sehingga, semua tidak ada terkendala lagi masalah, penduplikasian data," tuturnya.
Disinggung apakah upaya yang telah dilakukan, Presley menyampaikan, bahwa pihaknya telah menghubungi nasabah-nasabah guna bisa menukar kartu ATM nya.
"Jadi semua pimpinan cabang kita sudah menghubungi nasabah-nasabah untuk menginformasikan untuk segera mengganti kartunya," bebernya.
Selanjutnya, terkait koordinasi ke Polda. Pihaknya akan berkoordinasi setelah alat bukti cukup.
"Iya nanti kita akan berkoordinasi dengan Polda Lampung. Namun, saat ini datanya sedang kami kumpulkan dulu. Karena jangan sampai kita tanpa data yang jelas saat berkoordinasi dengan Polda Lampung. Saat ini sedang kita kumpulkan alat buktinya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini," pungkasnya.