Sejak Raih Emas Olimpiade, Greysia Polii tak Lagi Punya Hasrat Juara di Turnamen Manapun

Bagi Greysia Polii, medali emas Olimpiade adalah puncak prestasi dirinya sebagai atlet bulu tangkis

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 03 Juni 2022 | 19:10 WIB
Sejak Raih Emas Olimpiade, Greysia Polii tak Lagi Punya Hasrat Juara di Turnamen Manapun
Ekspresi Greysia Polii usai memenangi partai final ganda putri bulutangkis Olimpiade Tokyo bersama partnernya, Apriyani Rahayu, Senin (2/8/2021). Bagi Greysia Polii medali emas Olimpiade adalah puncak prestasi bagi dirinya. [Pedro PARDO / AFP]

SuaraLampung.id - Meraih medali emas Olimpiade Tokyo salah satu faktor yang membuat Greysia Polii pensiun sebagai atlet bulu tangkis. 

Bagi Greysia Polii, medali emas Olimpiade adalah puncak prestasi dirinya sebagai atlet bulu tangkis sehingga membuatnya tak lagi punya target dalam berkarier di olahraga tepok bulu ini. 

Menurut Greysia, kemenangan medali emas Olimpiade di Tokyo tahun lalu telah memberinya kepuasan batin dan justru membuatnya semakin yakin untuk menyudahi profesinya sebagai atlet tepok bulu yang telah dijalani sekitar tiga dasawarsa lamanya.

"Setiap atlet pasti mau juara di semua turnamen, karena kami memang didesain seperti itu. Tapi sekarang saya sudah di posisi ini, saya bisa juara Olimpiade saja masih tidak percaya. Apa benar saya juara? Ini bonus yang dikasih Tuhan buat saya," kata Greysia saat ditemui ANTARA di Jakarta, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga:Segera Pensiun Jadi Atlet Nasional, Greysia Polii Belum Pastikan Lanjut Jadi Pelatih Bulu Tangkis

Atlet yang terakhir berpasangan dengan Apriyani Rahayu ini menuturkan bahwa kemenangannya di acara multicabang terbesar di dunia adalah sebuah prestasi yang luar biasa.

Betapa tidak, menjadi pemain ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung merupakan takdir yang tidak mudah, terlebih sejak dulu sektor ini belum punya pasangan yang mumpuni dan bisa menyumbang gelar-gelar prestisius di tingkat dunia.

Wajar jika saat pasangan Greysia/Apriyani meraih medali emas Olimpiade Tokyo, dianggap pencapaian bersejarah karena untuk pertama kalinya ganda putri Indonesia menaiki podium tertinggi Olimpiade sejak pertama kali dimainkan pada tahun 1992 di Barcelona, Spanyol.

"Dari saya kecil, ganda putri Indonesia sulit sekali untuk menembus level dunia. Kalau dari tunggal putri ada Cik Susy (Susanti) misalnya. Tapi di sisi lain saya dan Apri jadi pembuka jalan bagi Indonesia dan ini pencapaian yang lebih dari cukup," ujarnya.

Sejak menyabet medali emas Olimpiade, atlet kelahiran Jakarta 34 tahun silam ini mengaku jauh lebih mensyukuri gelar itu dibanding titel juara dari turnamen-turnamen lain yang belum pernah dia bukukan.

Baca Juga:Segera Pensiun, Greysia Belum Beri Sinyal Alih Profesi Jadi Pelatih Bulu Tangkis

"Tidak ada gelar lain yang mau saya kejar, sudah cukup karena saya sudah dikasih jalannya dengan ini (emas Olimpiade)," pungkas Greysia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini