PBNU Gelar Dua Kegiatan Berskala Internasional, Undang Para Pemimpin Agama Seluruh Dunia

dua agenda berskala internasional PBNU ini sedang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 Mei 2022 | 12:56 WIB
PBNU Gelar Dua Kegiatan Berskala Internasional, Undang Para Pemimpin Agama Seluruh Dunia
Ilustrasi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. PBNU akan gelar dua acara berskala internasional. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

SuaraLampung.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar dua kegiatan berskala internasional. 

Dua kegiatan PBNU itu adalah konferensi para pemimpin agama seluruh dunia atau "Religion 20" (R20) dan "Muktamar Internasional Fikih Peradaban".

Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, dua agenda ini sedang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia terkait dengan berbagai kemelut di belahan dunia.

Dikutip dari siaran pers, Sabtu (21/5/2022), Gus Yahya mengatakan dengan ikhtiar yang ditempuh melalui penyelenggaraan kegiatan internasional dalam rangka menyongsong satu abad NU pada tahun 2023 itu, NU akan menemukan alur tempuh bermakna dalam mencari solusi atas masalah-masalah kemanusiaan dan peradaban.

Baca Juga:PBNU dan Kemkominfo Kerja Sama Akselerasi Transformasi Digital

Ia pun mengatakan dua kegiatan berskala internasional itu merupakan bagian dari program strategis NU yang terdiri atas sembilan klaster. Semua program ditujukan agar pada saat NU berusia 100 tahun, seluruh warganya (nahdliyin) memiliki wawasan yang jelas mengenai hal-hal yang akan dilakukan 100 tahun ke depan.

Selanjutnya, Gus Yahya menyebutkan, dalam empat bulan ini, ia bersama jajaran tanfiziyah berhasil membangun rancangan agenda dan pengabdian yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan.

"Dalam lima tahun ke depan, kami pengurus pusat dan daerah akan disibukkan menjalankan program-program itu," kata dia.

Gus Yahya juga menyampaikan bahwa sejak dia dilantik menjadi ketua umum, PBNU telah menyusun beberapa program. Di antaranya, program peremajaan sawit rakyat sebanyak 80 ribu hektare di seluruh Indonesia, pengembangan kampung nelayan di 80 titik, program 10 wirasantri, bimbingan pernikahan, dan pelatihan-pelatihan kader.

Lalu mengenai Konbes PBNU, Menurut Gus Yahya, kegiatan itu digelar untuk merespons berbagai perkembangan yang terjadi, seperti perihal pekerjaan-pekerjaan besar yang harus dilakukan NU.

Baca Juga:PBNU Gelar Konferensi Besar NU: Jadwal, Tempat dan Isi Pertemuan

Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan besar itu, lanjut dia, diperlukan sistem kaderisasi yang mumpuni.

Dalam Konbes PBNU yang berlangsung pada 20-22 Mei 2022 itu, juga ditandatangani nota kesepahaman antara PBNU dan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menandai terjalinnya kerja sama akselerasi digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate berharap kesepakatan tersebut dapat menjadi tonggak sinergi antara pihaknya dan NU untuk pengembangan ekosistem digital di Indonesia yang lebih produktif, aman, dan bertanggung jawab.

Bahkan menurutnya, setelah penandatangan nota kesepakatan itu, ada langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah, yakni menyediakan akses internet ke pondok-pondok pesantren di bawah naungan NU.

"Pemerintah akan menyediakan akses internet ke pondok-pondok pesantren di bawah naungan NU karena membangun NU, membangun Indonesia. NU maju, Indonesia maju," tutur Johnny. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini