SuaraLampung.id - Permintaan ikan giling di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, meningkat 50 persen di bulan Ramadhan 1443 Hijriah.
Hadori (44), pengusaha ikan giling di pesisir Kuala Penet, Labuhan Maringgai, mengatakan, pasar terbesarnya yakni wilayah Palembang, Sumatera Selatan.
Ini karena ikan giling merupakan bahan utama makanan khas Palembang seperti empek empek dan kerupuk panggang (kemplang).
Sebelum ramadhan, Hadori mengakui biasanya mengirim satu ton ikan giling perhari. Di bulan ramadhan ini, kata dia, ada kenaikan 50 persen hingga bisa mengirim 1,5 ton.
Baca Juga:Motor Ditumpangi Kakak Beradik Tabrakan dengan Truk di Jalan Lintas Sukadana, Satu Orang Tewas
Kata Hadori bulan Ramadhan indentik dengan merebaknya dagangan kuliner sehingga permintaan ikan giling melonjak tinggi.
"Ikan yang kami ambil untuk digiling, ikan yang banyak dagingnya, karena yang kami ambil dagingnya," kata Hadori.
Proses produksi ikan giling cukup banyak membutuhkan pekerja yang didominasi ibu-ibu. Mereka membersihkan kotoran ikan dan memisah kepala ikan.
Setelah dibersihkan, ikan dicuci bersih dan langsung digiling untuk memisahkan daging dan tulang.
"Ya dengan digiling, daging dan tulang terpisah sendiri. Lalu dagingnya kami kemas dalam plastik ukuran 1 kilogram. Sore hari diantar ke Palembang," jelas Hadori.
Kontributor : Agus Susanto