Ini Cara Vladimir Putin Lawan Negara-negara yang Menjatuhkan Sanksi Ekonomi ke Rusia

Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia

Wakos Reza Gautama
Kamis, 24 Maret 2022 | 08:29 WIB
Ini Cara Vladimir Putin Lawan Negara-negara yang Menjatuhkan Sanksi Ekonomi ke Rusia
Presiden Vladimir Putin meminta negara-negara yang memusuhi Rusia untuk membayar gas Rusia menggunakan rubel. [Pixabay/DimitroSevastopol]

SuaraLampung.id - Rusia menghadapi negara-negara yang memusuhinya karena invasi ke Ukraina lewat  penjualan gas.

Presiden Rusia Vladimir Putin meminta negara-negara tidak bersahabat itu untuk membayar gas yang dibeli dari Rusia menggunakan mata uang rubel. 

Harga gas Eropa sendiri melonjak di tengah kekhawatiran langkah itu akan memperburuk krisis energi di kawasan itu.

Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca Juga:Presiden Ukraina: Ingin Bahas Perdamaian dengan Rusia Tapi Masih Kompromi Militer NATO

Tetapi Eropa sangat bergantung pada gas Rusia untuk pemanas dan pembangkit listrik, dan Uni Eropa terpecah mengenai apakah akan memberikan sanksi pada sektor energi Rusia.

Pesan Putin jelas: Jika Anda menginginkan gas kami, belilah mata uang kami. Masih belum jelas apakah Rusia memiliki kekuatan untuk secara sepihak mengubah kontrak yang ada yang disepakati dalam euro.

Rubel melonjak sebentar setelah pengumuman mengejutkan itu ke level tertinggi tiga minggu melewati 95 terhadap dolar.

Rubel memangkas kenaikannya tetapi tetap jauh di bawah 100, ditutup pada 97,7 terhadap dolar, turun lebih dari 22 persen sejak 24 Februari.

Beberapa harga gas grosir Eropa naik hingga 30 persen pada Rabu (23/3/2022). Harga gas grosir Inggris dan Belanda melonjak.

Baca Juga:Tak Tahan Diberondong Sanksi, Putin Ancam Balik Negara 'Tak Bersahabat': Beli Gas Rusia Bayar Pakai Rubel!

Gas Rusia menyumbang sekitar 40 persen dari total konsumsi Eropa. Impor gas Uni Eropa dari Rusia tahun ini berfluktuasi antara 200 juta hingga 800 juta euro (880 juta dolar AS) per hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini