Terungkap Fakta Baru Kasus Guru SMPN Negeri di Bandar Lampung Perkosa Muridnya Sendiri

Terungkap fakta baru di balik aksi pemerkosaan guru terhadap anak muridnya ini.

Wakos Reza Gautama
Senin, 14 Maret 2022 | 13:35 WIB
Terungkap Fakta Baru Kasus Guru SMPN Negeri di Bandar Lampung Perkosa Muridnya Sendiri
Ilustrasi pemerkosaan. Fakta baru siswi SMP negeri di Bandar Lampung diperkosa gurunya sendiri.

SuaraLampung.id - Seorang siswi SMP negeri di Bandar Lampung inisial A (15) diperkosa oleh gurunya sendiri inisial HP di ruang sekolah.

Terungkap fakta baru di balik aksi pemerkosaan guru terhadap anak muridnya ini. 

 Oknum guru SMP ini sempat memberikan uang jajan Rp50 ribu setelah memperkosa siswinya.

Kapolsek Kedaton, Kompol Atang Syamsuri mengatakan, pelaku memberikan uang jajan bertujuan agar korban tidak bercerita ke siapapun.

Baca Juga:Perkosa ABG Pingsan usai Dicekoki Miras di Tongkrongan, Pemuda Asal Cirebon Kabur ke Jakarta

Namun karena merasa tertekan, korban akhirnya bercerita ke orang tuanya.

"Saat ini, korban sudah berada di rumah yang aman. Kemudian kami juga masih memberikan pendampingan ke korban, agar tidak syok," kata Kompol Atang Syamsuri saat ditemui awak media di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (14/3/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com. 

Disinggung terkait korban lainnya, hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman. Sementara perkara tersebut, sudah dilimpahkan ke Mapolresta Bandar Lampung, untuk penanganan selanjutnya.

"Kami masih melakukan pendalaman, terkait korban maupun hal lainnya, yang menimbulkan pidana baru. Saat ditangkap, barang bukti Ponsel seluruh data-data dan isinya sudah dihapus," ujar Atang Syamsuri.

Sebelumnya, oknum guru tersebut dilaporkan keluarga korban ke Mapolsek Kedaton Bandar Lampung. Peristiwa ini bermula saat korban diminta datang ke sekolah, untuk mengerjakan tugas. Pelaku menghubungi korban, untuk datang seorang diri ke sekolah.

Baca Juga:Perkosa Muridnya Sendiri, Guru Honorer SMP di Bandar Lampung Dipecat

Korban kemudian datang ke sekolah, lalu mulai mengerjakan tugas sekolah, yang diperintahkan gurunya. Namun ketika mengumpulkan tugasnya, pelaku mulai mempermainkan korban, hingga berbuat tidak senonoh. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini