Dituduh Radikal, UAS Serang Balik: Yang Radikal Itu Buat Ibu-ibu Sulit Cari Minyak dan Tahu Tempe

Radikal itu bagi ibu-ibu kesulitan mencari minyak dan tahu tempe itu radikal kata UAS

Wakos Reza Gautama
Kamis, 10 Maret 2022 | 10:52 WIB
Dituduh Radikal, UAS Serang Balik: Yang Radikal Itu Buat Ibu-ibu Sulit Cari Minyak dan Tahu Tempe
Ilustrasi Ustaz Abdul Somad atau UAS. UAS bicara tentan tuduhan penceramah radikal. [dok Youtube Ustadz Abdul Somad]

SuaraLampung.id - Ustaz Abdul Somad (UAS) menanggapi beredarnya daftar penceramah radikal dimana namanya masuk dalam daftar tersebut. UAS meminta masyarakat jangan memandang masalah dengan mata rabun.

Menurut UAS, masyarakat harus dicerdaskan dengan hoaks sehingga bisa mencerna apakah daftar penceramah radikal itu resmi atau tidak.

Kata UAS, daftar penceramah radikal ini Ini perlu diklarifikasi apakah memang resmi atau hanya hoaks semata.

Setelah itu kata dia dibuat definisi radikal dan orang yang dimasukkan kategori radikal itu memenuhi syarat atau tidak.

Baca Juga:Beda dengan Ustaz Abdul Somad, Adu Janda Dukung Wanita Berjilbab Menikah di Gereja: Secara Agama Bisa

"Radikal itu saya kira kalau orang mengajak ke masjid, ceramah, keadilan itu tidak radikal," ujarnya dikutip dari YouTube Karni Ilyas Club.

"Radikal itu bagi ibu-ibu kesulitan mencari minyak dan tahu tempe itu radikal," lanjutnya.

Seolah menyindir pemerintah, UAS mengatakan masyarakat sudah biasa kalau diumumkan A itu B. Kalau B itu A.

"Ini ustaz tidak baik, masyarakat di kepalanya sudah terbiasa, kalau tidak baik berarti baik ini. Jadi logika itu dia sudah terbiasa," kata Ustaz Abdul Somad.

UAS menyampaikan belum pernah berjumpa dan berbincang dengan penceramah radikal yang menolak dasar negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Baca Juga:Dituding Penceramah Radikal, UAS: Tangkap Saja

"Kalau radikal itu orang yang menolak dasar negara Kesatuan Republik Indonesia, saya sampai saat ini sahabat-sahabat yang saya kenal secara lahir itu ngobrol, belum pernah saya jumpa apakah itu sekadar pemikiran ideologi atau angkat senjata," paparnya.

Bagi UAS jika memang ada penceramah radikal yang menolak dasar negara Kesatuan Republik Indonesia lebih baik ditangkap saja.

Karena jika tidak diproses secara hukum menurutnya malah menimbulkan fitnah, jadi isu dan menjadi pembunuhan karakter.

"Kalau dia tidak menyetujui dasar negara, kapan dia berbicara? apakah ada bocoran dia melakukan rapat-rapat? Buktikan," tantang UAS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini