Pedagang Keluhkan Terbatasnya Stok Minyak Goreng di Pasaran Bandar Lampung

Terbatasnya stok minyak goreng di pasaran ini mengakibatkan melambungnya harga di Bandar Lampung.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 15 Februari 2022 | 11:27 WIB
Pedagang Keluhkan Terbatasnya Stok Minyak Goreng di Pasaran Bandar Lampung
Ilustrasi minyak goreng. Stok minyak goreng di pasaran Bandar Lampung terbatas. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra]

SuaraLampung.id - Pedagang pasar tradisional di Kota Bandar Lampung mengeluhkan terbatasnya stok minyak goreng di pasaran.

Terbatasnya stok minyak goreng di pasaran ini mengakibatkan melambungnya harga komoditas tersebut di Bandar Lampung.

"Stok minyak goreng kemasan yang merek lokal atau yang merek terkenal kosong hari ini," ujar salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Kangkung, Sum, Selasa (15/2/2022) dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan, kosongnya pasokan minyak goreng kemasan itu terjadi sejak beberapa hari terakhir, dan mengakibatkan naiknya harga minyak goreng kemasan kemasan sederhana, dan premium.

Baca Juga:Bandingkan Dengan Delta, Bapak-bapak Heran Covid Era Omicron Bikin Minyak Goreng Langka

"Tidak ada sales yang mengantar minyak goreng ke sini, lalu mau mencari kemana-mana juga tidak ada. Ini hanya tersisa dua liter minyak goreng kemasan premium harganya Rp25.000 per liter," katanya.

Menurutnya, meski telah di tetapkan harga minyak satu harga, dengan kosongnya pasokan minyak di pasaran akan mempersulit jalannya aktivitas jual beli.

"Kita ini minyak goreng jadi bahan pokok, karena hampir semua makanan menggunakan itu. Kalau harga disetarakan tetapi stok hilang di pasaran percuma saja karena kita akan jual di atas HET," ucapnya.

Kosongnya stok minyak goreng juga dikatakan oleh salah satu pedagang di Pasar Tradisional Cimeng.

"Tidak jual banyak hari ini, hanya sisa 5 buah kemasan 1 liter. Karena sudah cari kosong," kata Pudji.

Baca Juga:Stok Minyak Goreng HET di Kota Bogor Masih Tersedia Meski Terbatas, Pemkot Batasi Pembelian

Ia mengatakan, kosongnya stok minyak goreng tidak hanya terjadi padanya tapi juga dialami pedagang sembako lainnya di pasar tradisional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini