SuaraLampung.id - Penyebaran varian Omicron yang begitu cepat membuat lonjakan kasus COVID-19. Hanya saja penderita Omicron tidak sampai di rumah sakit karena bergejala ringan.
Karena itu, Kementerian Kesehatan menyatakan penanganan pasien Omicron difokuskan melalui telemedisin (telemedicine).
"Kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada Delta, tetapi yang dirawat lebih sedikit, sehingga strategi layanan dari Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (10/1/2022) malam.
Ia mengatakan, mayoritas pasien terkonfirmasi Omicron memiliki gejala ringan dan tidak bergejala, sehingga pasien hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan diberikan suplemen vitamin maupun obat terapi tambahan yang telah diizinkan penggunaannya oleh pemerintah.
Baca Juga:Bos Pfizer Targetkan Produksi Vaksin Untuk Varian Omicron Tersedia Di Maret 2022
Untuk itu, lanjut dia, Kemenkes bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mempercepat proses kesembuhan.
Disampaikan, platform tersebut yaitu Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular.
Ia menambahkan, Kemenkes juga akan melakukan penyesuaian dengan merekomendasikan perubahan peraturan penatalaksanaan pasien COVID-19 termasuk menyertakan penggunaan obat monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 gejala ringan.
Dari hasil penelitian, dipaparkan, Molnupiravir dan Plaxlovid mampu mengurangi gejala parah bahkan kematian pada pasien COVID-19.
Obat tersebut, telah diujicobakan kepada pasien COVID-19 dan terbukti aman. Keduanya juga telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat Amerika Serikat (FDA) dan sedang dalam proses mendapatkan EUA dari Badan POM.
Baca Juga:Menkes Budi: Transmisi Omicron Tinggi, Tapi yang Dirawat Sedikit
Menkes merinci dari total 414 kasus terkonfirmasi Omicron, 99 persen bergejala ringan dan tanpa gejala.
- 1
- 2