Vaksin Pfizer dan BioNTech Dosis Ketiga Diklaim Mampu Atasi Varian Omicron

Pfizer-BioNTech juga mengatakan mereka bisa menyediakan vaksin khusus untuk melawan Omicron pada Maret 2022

Wakos Reza Gautama
Kamis, 09 Desember 2021 | 08:48 WIB
Vaksin Pfizer dan BioNTech Dosis Ketiga Diklaim Mampu Atasi Varian Omicron
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Vaksin Pfizer dan BioNTech diklaim ampuh atasi varian Omicron. [Dok.Antara]

SuaraLampung.id - Vaksin dosis ketiga atau booster buatan Pfizer dan BioNTech dinilai ampuh melawan COVID-19 varian Omicron. Hal ini diketahui setelah peneliti melakukan uji laboratorium. 

Pfizer dan BioNTech menghasilkan antibodi penetralisasi yang jauh lebih rendah, namun masih dapat melindungi dari penyakit parah.

"Garis pertahanan pertama, dengan dua dosis vaksinasi, mungkin bisa ditembus (virus) dan tiga dosis vaksinasi diperlukan untuk mengembalikan perlindungan," kata Direktur Medis BioNTech Ozlem Tuereci dalam konferensi pers.

Pfizer-BioNTech juga mengatakan mereka bisa menyediakan vaksin khusus untuk melawan Omicron pada Maret 2022 jika diperlukan.

Baca Juga:Polisi Bongkar Akal-akalan Petugas Covid-19 Gadungan Tipu Korban Jutaan Rupiah

Kedua perusahaan itu menjadi produsen pertama vaksin COVID yang merilis perkembangan kemanjuran vaksin mereka terhadap Omicron.

Dalam sampel darah yang diambil sekitar sebulan setelah dosis ketiga diberikan, varian Omicron dinetralisasi dengan efektivitas yang sama dengan dua dosis yang menghalau varian asli yang ditemukan di China.

"Data baru dari Pfizer tentang efektivitas vaksin terhadap Omicron membesarkan hati," kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam cuitannya pada Rabu (8/12/2021).

"Siapa pun yang memenuhi syarat dan belum disuntik dosis ketiga sebaiknya mendapatkan suntikan booster hari ini," kata Biden.

CEO BioNTech Ugur Sahin menyarankan agar negara-negara mempertimbangkan untuk mengurangi jarak waktu pemberian vaksin antara dosis kedua dan ketiga untuk melawan varian baru itu.

Baca Juga:Waduh, Ilmuwan Temukan Versi Lain Varian Omicron yang Sulit Terdeteksi

Dia menyebut langkah sejumlah negara, termasuk Inggris, yang memberikan dosis booster tiga bulan setelah dosis kedua, bukan enam bulan seperti sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini