Petani Jagung Manis di Lampung Keluhkan Harga Rendah Sejak Pandemi Covid-19

sejak pandemi mewabah berpengaruh untuk harga jagung manis.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 03 Desember 2021 | 12:15 WIB
Petani Jagung Manis di Lampung Keluhkan Harga Rendah Sejak Pandemi Covid-19
Salah seorang petani jagung manis di Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, sedang melihat kondisi jagungnya sebelum panen. Para petani jagung manis di Lampung mengeluhkan harga rendah. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Petani jagung manis di Provinsi Lampung mengeluhkan harga jagung yang tidak lebih dari Rp 1,600 per kilogramnya selama pandemi Covid-19. Padahal Provinsi Lampung merupakan daerah produksi jagung manis terbesar se-Indonesia setelah Jawa Tengah.

Sandi, petani jagung manis di Desa Purwodadi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, mengatakan produksi atau hasil panen dan kualitas jagung terbilang maksimal. Namun yang menjadi kendala bagi petani jagung manis yaitu harga. 

"Baru saja Minggu kemarin saya panen, kualitas bagus produksi maksimal, tapi harga paling tinggi cuma Rp 1.600. Ini yang menjadi keluhan kami," kata Sandi. Kamis (2/12/2021).

Sementara itu, Sariman warga Desa Wonosari, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, mengaku sejak pandemi mewabah berpengaruh untuk harga jagung manis.

Baca Juga:16.458 Satwa Dilindungi Disita Petugas BKP Bandar Lampung Selama 2021

Biasanya sebelum wabah Covid 19 melanda, harga jagung manis bisa tembus Rp 2.500. Setelah pandemi harga tidak bisa lebih dari Rp 1.700.

"Ya kalau penyebab saya tidak tau, yang jelas pengepul menurunkan harga, dari Rp 2.500 menjadi Rp 1.700. Kalau harga jagung manis bertahan di harga Rp 2.500 petani jagung manis sudah cukup diuntungkan," paparnya.

Sementara Glenn Pardede salah satu Managing Director sebuah perusahaan benih jagung manis, mengakui Provinsi Lampung menjadi salah satu incaran perusahaan untuk pasaran bibit jagung manis.

Sebab menurutnya Lampung merupakan urutan kedua setelah Jawa Tengah penghasil terbesar jagung manis se Indonesia.

"Maka saya genjot soal pasar untuk wilayah Provinsi Lampung, bahkan hari ini kami lounching kan produk benih jagung manis Varietas baru," ujar Pardede.

Baca Juga:Pemkab Lampung Selatan Tiadakan Libur Akhir Tahun bagi Anak Sekolah

Untuk wilayah Lampung, Kabupaten Lampung Timur merupakan penghasil jagung terbesar sehingga pihak perusahaan dimaksud memilih Lampung Timur sebagai lokasi launching bibit jagung manis Varietas baru.

"Ya kami pilih memperkenalkan prodak bibit jagung terbaru kami, di Desa Wonosari, Kecamatan, Pekalongan, Lampung Timur".Kata Pardede, Kamis (2/11/2021).

Seperti yang di katakan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Ida Rahmawati, luas tanaman jagung yang ada di Provinsi Lampung 453.960 hektare, dengan capaian produksi 2.825.376 ton untuk masa tanam 2021.

Terinci, masa tanam Januari - Agustus seluas 355.860 hekatre, dengan capaian produksi jagung 2.245.971 ton, untuk masa tanam September - Desember, capaian luasan 98.100 hektare dengan capaian produksi 579.406 ton.

"Untuk Provinsi Lampung, produksi jagung terbesar di Kabupaten Lampung Timur, kedua Lampung Selatan dan ke tiga Lampung Tengah," tutur Ida Rahmawati.

Dia merincikan untuk tiga kabupaten tersebut yakni, Lampung Timur untuk masa tanam 2021, tanaman jagung seluas 189.909 hektare capaian produksi 1.177.313 ton. Lampung Selatan 106.614 hekatre dengan capaian produksi 665.063 ton dan Lampung Tengah 61.835 hekatre dengan capaian produksi 386.615 ton.

Kontributor: Agus Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini