SuaraLampung.id - Pendaftaran peserta Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung menggunakan sistem dalam jaringan (daring) dan berbasis nomor induk kependudukan (NIK).
Diketahui Muktamar ke-34 Nu akan diselenggarakan di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) Imam Aziz mengemukakan alasan mengenai penggunaan sistem daring berbasis NIK.
"Sehingga (data) bisa masuk di dalam (aplikasi) PeduliLindungi. Nanti kami tinggal (sediakan) saja di barcode yang nanti kami buat. Nanti kesiapan peserta seperti vaksin atau swab PCR akan kelihatan, tetapi awalnya pendaftaran daring," ujar Imam Aziz dalam keterangan tertulis yang diterima dari Jakarta, Senin (8/11/2021) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Jelang Muktamar NU ke-34, PWNU Kepri Solid Dukung Said Aqil Siradj
Menurutnya, panitia harus mengikuti ketentuan pemerintah dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19. Skrining dijalankan melalui aplikasi PeduliLindungi sebagai bentuk mitigasi mencegah terjadinya penularan.
Kendati demikian, hingga saat ini pendaftaran untuk muktamar masih belum dibuka. Panitia masih menunggu beberapa hal di luar tugas kepanitiaan, seperti adanya pengurus wilayah dan cabang NU yang belum menggelar konferensi untuk menunjuk siapa yang akan menjadi perwakilan di muktamar.
"Panitia hanya menyelenggarakan saja, soal kebijakan siapa yang menjadi utusan melalui SK (penunjukkan) yang sah," kata dia.
Ia menjelaskan setiap perwakilan PWNU dan PCNU hanya boleh mengutus tiga orang, yang terdiri atas rais syuriyah, ketua tanfidziyah, dan kiai kultural. Apabila ditotal, maka akan ada sekitar 2.000 orang di luar panitia yang akan mengikuti muktamar.
Selain itu, panitia juga akan membatasi kehadiran para pendamping atau pengawal kiai yang hadir ke muktamar. Apabila semua kiai membawa pendamping atau pengawal, maka akan menimbulkan kerumunan.
Baca Juga:Dana Hibah MUI Lebih Banyak Ketimbang NU dan Muhammadiyah, Begini Dalih Wagub DKI
Kendati demikian, panitia akan tetap memperbolehkan kiai membawa pendamping dengan sejumlah ketentuan.
"Untuk kiai-kiai tertentu memang kami istimewakan, tapi kalau kiai masih muda, ya, jalan sendiri," kata dia. (ANTARA)